4. Lawan sindrom metabolik
Sebuah makalah tahun 2018 dalam jurnal Nutrients mengulas efek perlindungan madu untuk sindrom metabolik.
Baca Juga: 5 Tips Mudah Merawat Ikan Cupang dengan Benar agar Tetap Cantik
Untuk didiagnosis mengalami sindrom metabolik, seseorang harus memiliki setidaknya tiga dari lima kondisis yakni lingkar pinggang (lebih dari 80 cm untuk wanita dan lebih dari 90 cm untuk pria), tekanan darah tinggi, tingkat tingggi trigliserida berbahaya dalam darah, rendah kolesterol HDL ‘baik’, dan gula darah tinggi.
Dalam makalah tersebut, para peneliti mengungkapkan, madu memiliki indeks glikemik rendah, sehingga tidak memicu lonjakan gula darah dan kadar insulin, serta membantu meningkatkan sensitivitas insulin.
Madu juga telah terbukti mencegah penambahan berat badan yang berlebihan dan meningkatkan metabolisme lipid dengan menggunakan trigliserida serta kolesterol total dan kolesterol LDL ‘jahat’, sekaligus meningkatkan HDL ‘baik’.
Sifat antioksiadan madu juga membantu mengurangi stres oksidatif yakni salah satu mekanisme utama sindrom metabolik.
Baca Juga: Tetap Berkarya di Masa Pandemi, Jokowi Minta Semua Pihak Tak Menyerah
Singkatnya, stres oksidatif adalah ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas yang merusak sel dan kemampuan tubuh untuk melawan efek berbahaya.***