Jangan Terlalu Panik! Ada Benjolan di Payudara Belum Tentu Anda Mengidap Kanker

- 10 Oktober 2020, 17:40 WIB
ILUSTRASI lambang kanker payudara.*
ILUSTRASI lambang kanker payudara.* /PIXABAY

PR TASIKMALAYA – Ketika menemukan benjolan di salah satu bagian payudara, jangan dulu kaget karena benjolan tersebut belum tentu kanker.

“85 persen benjolan di payudara itu jinak, jadi jangan takut dulu. Periksa saja dulu. Hanya 15 persen yang ternyata tumor ganas atau kanker,” jelas dr. Sonar Soni Panigoro selaku dokter spesialis bedah onkologi di RSPUN dr. Cipto Mangunkusumo.

Oleh karena itu, untuk memastikan perlu dilakukan biopsy atau pengambilan dari benjolan, dan di sinilah baru bisa dipastikan benjolan itu kanker atau bukan.

Baca Juga: Trump Kembali Melanjutkan Kegiatan Kampanye Hari Ini dan Menolak Debat Capres Secara Virtual

Pendapat lainnya disampaikan oleh dr. Raditya Wratasangka selaku dokter spesialis dan ginekologi, bahwasannya benjolan pada pria lebih mudah terangsang ketimbang wanita. Hal tersebut karena, jaringannya tidak terlalu tebal.

Oleh karena itu, dia menyarankan agar wanita bisa melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada hari ke-7 hingga 10 menstruasi (dihitung dari hari pertama menstruasi) setiap bulan. Sementara untuk pria, bisa dilakukan kapan saja.

Lebih lanjut, dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan payudara klinis (SADANIS), minimal setiap 6 bulan, melakukan USG payudara setiap tahun, bahkan MRI payudara.

Baca Juga: Update Kasus Positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya, 10 Oktober 2020: Bertambah Sebanyak 16 Orang

Biasanya benjolan yang bukan kanker, disebabkan karena berbagai hal seperti kista payudara.

Berdasarkan penelitian yang dimuat di laman Medical News Today, kondisi tersebut ditandai dengan adanya kantung yang berisi cairan jinak atau non-kanker di payudara.

Ciri lainnya, benjolan tersebut terasa halus dan kenyal di bawah kulit.

Munculnya kista, tidak selalu ditandai dengan adanya rasa sakit. Namun, penyebab pasti munculnya kista belum bisa ditemukan secara pasti. Biasanya, kista muncul akibat respon terhadap hormon yang berhubungan dengan menstruasi.

Baca Juga: Beredar Kabar UMR Dihapuskan dalam UU Cipta Kerja, ini Penjelasan dari Jokowi

Penyebab benjolan di payudara selain kista, bisa jadi karena adanya bakteri. Untuk penderita benjolan ini, biasanya mengalami rasa sakit pada payudaranya.

Selain itu, ciri lainnya adalah warna kulit di dekat payudara menjadi merah, dan payudara terasa panas atau padat. Wanita menyusui, cenderung lebihh rentan mengalami ini.

Lainnya, pertumbuhan kutil yang berkembang di saluran payudara, dapat menjadi penyebab adanya benjolan.

Jka hasil biopsy menyatakan kanker, dokter akan membantu pasien untuk menentukan langkah pengobatan yang tepat.

Baca Juga: Hoaks Atau Fakta: Benarkah Rumah Puan Maharani Dibakar Demonstran Saat Demo Tolak UU Cipta Kerja?

“Karena kanker payudara kanker padat, utamanya adalah pembedahan, baru setelahnya terapi tambahan bisa dengan penyinaran atau yang sifatnya sistemik seperti kemoterapi, hormonal, atau terapi kaget,” jelas dr. Sonar.

Sifat terapi dengan melakukan pembedahan, bersifat kuratif dan paliatif. Terapi kuratif bertujuan untuk benar-benar penyembuhan. Jika kanker bisa terdeteksi sedini mungkin, misalnya bisa stadium satu.

Jika kanker sudah memasuki stadium lanjut, yang ditandai dengan pendarahan hebat di payudara atau penyebaran kanker ke organ lain, maka terapi yang dilakukan adalah memperbaiki kualitas hidup pasien.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah