Dibutuhkan Peran Orang Tua, Kak Seto Bagikan Kiat Anak Betah di Rumah

- 6 Oktober 2020, 10:14 WIB
Kak Seto dalam talkshow Mengajak Anak-Anak Bergembira di Masa Pandemi
Kak Seto dalam talkshow Mengajak Anak-Anak Bergembira di Masa Pandemi /covid19.go.id

PR TASIKMALAYA – Selama pandemi Covid-19, pola hidup anak mengalami perubahan drastis.

Pada masa sebelum pandemi, mereka bertemu teman, dan bergembira di sekolah, kini mereka harus berdiam di rumah untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Sebagian besar anak aktif akan kesulitan dalam keadaan seperti itu, karena jiwa mereka adalah bermain dan berinteraksi dengan teman.

Baca Juga: Tolak UU Cipta Kerja, Dua Juta Buruh akan Gelar Aksi Mogok Nasional

Walaupun permainan gawai itu ada, tapi interaksi tatap muka bersama teman pun mereka butuhkan, dan inginkan. Tidak sedikit anak jadi mudah marah, dan hanya diam dikamar, merusak barang di rumah.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengatakan, salah satu kunci untuk membuat anak nyaman selama berada di rumah, ialah orang tua harus memosisikan diri sebagai sahabat mereka.

“Jadi karena situasi berubah, orang tua juga harus berani berubah menjadi lebih tenang, sabar, gembira, kreatif, dan lebih penuh rasa syukur,” kata Kak Seto sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, Selasa, 6 Oktober 2020.

Baca Juga: Kemenkes Patok Harga PCR Rp 900 Ribu, PT Indofarma Beri Harga Lebih Murah

Jika di rumah orang tua masih memosisikan diri sebagai bos atau komandan yang senang memerintah, akan membuat anak-anak semakin tidak betah berada di rumah.

“Dengan berubah begitu, kita (orang tua) memosisikan menjadi sahabat anak-anak,” tambahnya dalam diskusi Satgas Penanganan Covid-19.

Oleh karena itu, Kak Seto mendorong agar orang tua mulai menjadi sahabat, dan teman bagi anak dengan mulai berdiskusi, membicarakan berbagai hal.

Baca Juga: Harga BBM di Indonesia Terhitung Mahal? Berikut Alasannya

"Sehingga anak merasa nyaman sekali berada di rumah. Mungkin itu kunci utamanya," lanjutnya.

Selain itu, Kak Seto juga mendorong agar orang tua mendukung mengembangkan bakat anak dengan mengapresiasi potensi yang mereka miliki.

Anak harus ditimbulkan perasaan gembira, dan percaya diri. Ia mengatakan, apresiasi tidak hanya harus dilakukan dalam ranah akademik tapi juga potensi lain seperti menyanyi atau bakat anak lainnya.

Baca Juga: Setelah Bogor, Bali Jadi Tempat Kedua Uji Coba Vaksin Covid-19

"Paling tidak apresiasi dari orang tua terhadap potensi setiap anak yang berbeda. Anak ditumbuhkan rasa percaya diri, bangga menjadi diri sendiri karena ada apresiasi dari lingkungan keluarga," ujar Kak Seto.

Terlepas dari orang tua yang tidak menjalankan Work From Home (WFH), atau menjalankan WFH.

Bagi orang tua yang WFH tentu ini jadi tantangan, yang biasanya di kantor atau tempat kerja bisa fokus bekerja. Saat WFH jadi sering terganggu, karena permintaan anak, atau hal –hal rumah tangga lainya.

Baca Juga: Ini Dia Top Go-To Merchant Baru ShopeePay yang Bermanfaat untuk Kamu! 

Orang tua juga jadi ikut-ikutan emosi, dan merasa tidak nyaman. Namun perlu diingat bahwa sebagai orang tua, dan dewasa harus bisa memikirkan pula kondisi psikis anak.

Oran tua harus pandai mengelola emosi, dan mengelola waktu untuk bersama anak. Tidak sedikit kasus karena WFH ini, seharian di rumah bersama anak, isri/suami sering terjadi konflik.

Seharunya, ini menjadi quality time untuk bonding rasa kekeluargaan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x