PR TASIKMALAYA - Puasa sunnah atau tathawwu memiliki dasar hukum yang kuat dalam Islam, sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadis yang diterima oleh sejumlah besar ulama.
Salah satu puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan adalah puasa pada bulan Syawal, atau puasa setelah Idul Fitri/Ramadhan.
Idealnya, puasa Syawal dilakukan enam hari berturut-turut setelah Idul Fitri atau tanggal 2 hingga 7 Syawal. Namun, pendapat lain juga mengemukakan bahwa amalan ini bisa dilakukan tidak secara berturut-turut asalkan masih di bulan Syawal.
Terlepas dari tata cara pelaksanaan yang cukup beragam, puasa sunnah memiliki beberapa keutamaan karena ini merupakan kesempatan emas untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT setelah selesai menjalani ibadah Ramadhan.
Baca Juga: 5 Tradisi Khas Lebaran yang Tak Lekang Waktu, Idul Fitri Jadi Momen Spesial
Dilansir dari situs resmi Muhammadiyah, berikut adalah beberapa keutamaan melaksanakan puasa sunnah, seperti puasa Syawal:
1. Perisai dari Api Neraka
Puasa sunnah menjadi perisai dari api neraka, sebagaimana yang disampaikan dalam hadis (HR. Bukhari an Muslim) yang mengatakan bahwa Allah akan menjauhkan orang yang berpuasa di jalan-Nya dari api neraka selama 70 tahun.
2. Malaikat Selalu Bershalawat
Baca Juga: Jangan Sampai Kolesterol Naik usai Lebaran, Praktekkan Gaya Hidup Sehat Ini agar Tubuh Bugar
Orang yang berpuasa sunnah akan selalu mendapatkan shalawat dari malaikat, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis (HR. at-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah, dan ad-Darimiy) yang menyatakan bahwa malaikat akan terus memberi shalawat kepada orang yang berpuasa saat ada perjamuan makan, sampai perjamuan tersebut selesai.
3. Menghapus Dosa
Puasa sunnah juga memiliki keutamaan dalam menghapus dosa-dosa. Puasa Arafah, misalnya, dapat menghapus dosa-dosa satu tahun yang lalu dan yang akan datang, sedangkan puasa Asyura’ dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu.