PR TASIKMALAYA - Serat pangan merupakan bagian dari bahan pangan yang tidak dapat dihirolisis oleh enzim-enzim pencernaan. Serat menjadi nutrisi yang penting untuk tubuh. Kebutuhan serat untuk tubuh per hari adalah 25 gram. Nutrisi ini umumnya didapatkan dari sayur dan buah.
Sayur dan buah memiliki banyak manfaat bagi tubuh, di antaranya dapat meningkatkan daya ingat, membuat tubuh lebih bugar, melancarkan buang air besar, membantu mengatasi obesitas, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan tulang dan gigi, dan menurunkan kolesterol.
Pada zaman perkembangan teknologi pangan saat ini, terjadi perubahan pola konsumsi serat pangan. Teknologi yang maju menciptakan sebuah olahan serat yang dapat dikonsumsi dengan praktis, yakni suplemen serat.
Suplemen serat kerap digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan serat pada kondisi tertentu saat konsumsi serat harian kurang. Suplemen serat merupakan alternatif yang banyak menjadi pilihan bagi orang-orang yang tidak suka mengonsumsi buah dan sayur.
Baca Juga: Jarang Disadari, Ada7 Gejala Depresi yang Sering Dialami Pria
Pada umumnya, suplemen serat berbentuk bubuk. Suplemen serat mengandung ekstrak buah, ekstrak sayuran, inulin, dan serat alami (psyllium husk powder, beta glucan, pektin, oat fiber).
Klaim yang disetujui mengenai fungsi suplemen serat, yaitu suplemen mengandung serat, membantu memenuhi kebutuhan serat, dan membantu memelihara kesehatan pencernaan.
Lantas, apakah suplemen serat dapat menggantikan manfaat buah dan sayur?
Mengonsumsi suplemen memang terlihat menjanjikan. Manfaat di dalam suplemen serat terlihat dapat memenuhi kebutuhan serat harian tubuh. Namun, suplemen serat tidak dapat menggantikan manfaat buah dan sayur, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman resmi Kemenkes.