Para Ilmuwan Mengingatkan Bahwa Vaksin Covid-19 Bisa Jadi Kurang Manjur untuk Penderita Obesitas

- 10 Agustus 2020, 17:30 WIB
Ilustrasi obesitas.*
Ilustrasi obesitas.* //Unsplash

PR TASIKMALAYA - Sebelumnya diketahui bahwa kelebihan berat badan adalah faktor risiko utama tertular virus corona.

Tetapi beberapa ahli kesehatan khawatir bahwa ketika vaksin akhirnya tersedia, itu mungkin tidak bisa melindungi orang yang terkena obesitas.

Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa suntikan untuk influenza dan hepatitis B kurang efektif pada orang dewasa yang mengalami obesitas.

Baca Juga: Banyak Jenazah yang Tak Bisa Diidentifikasi, Gubernur Beirut: Mereka Supir Truk dan Pekerja Asing

Hal itu membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit dan komplikasi parah seperti kegagalan organ dan kematian.

Para peneliti berteori bahwa vaksin Covid-19 dapat mengakibatkan keadaan yang sama, membuat salah satu populasi paling berisiko rentan selama pandemi yang telah membuat 4,8 juta sakit dan menewaskan lebih dari 158.000 di AS.

"Ini bukan masalah tidak berhasil, ini lebih merupakan masalah kemanjuran," kata Dr Chad Petit, asisten profesor di departemen biokimia dan genetika molekuler di Universitas Alabama di Birmingham.

'Dengan kata lain, vaksin mungkin bisa efektif mungkin juga tidak," tambahnya dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Daily Mail.

Baca Juga: Kemas Ulang Album 'GO LIVE', Stray Kids Telah Dikonfirmasi untuk Melakukan Comeback

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, 42,4 persen populasi orang dewasa AS mengalami obesitas seperti halnya 18,5 persen anak-anak Amerika.

Obesitas dikenal sebagai faktor risiko beberapa kondisi kesehatan kronis termasuk diabetes tipe 2, stroke, serangan jantung, dan bahkan jenis kanker tertentu.

Para ahli telah memperingatkan bahwa proporsi orang dewasa yang mengalami obesitas hanya akan bertambah seiring dengan pertumbuhan generasi muda.

Di antara mereka yang memiliki berat badan yang sehat, sistem kekebalan dapat menyebabkan peradangan saat memanggil sel untuk melawan bakteri, virus, dan patogen lain, tetapi juga dapat mematikan peradangan.

Baca Juga: Eks Anggota DPR RI Fraksi PDIP Dipanggil KPK, Jubir Ali Fikri: Jadi Saksi Tersangka Korupsi HA

Respon imun yang buruk dari orang dewasa yang obesitas setelah divaksinasi telah terlihat di masa lalu.

Sebuah studi Mei 2017 menemukan bahwa tanggapan antibodi terhadap vaksin hepatitis B berkurang secara signifikan pada orang yang mengalami obesitas dibandingkan dengan orang yang tidak obesitas.

Kedua studi dari tahun yang menunjukkan bahwa orang dewasa obesitas yang divaksinasi flu kurang mungkin dibandingkan orang dewasa non-obesitas untuk mengembangkan flu.

Baca Juga: Cari Solusi Tepat untuk PJJ, Kemendikbud Berencana Sediakan Gawai, BTS Berjalan, dan Kuota Internet

"Meskipun tidak pasti, diperkirakan hal ini mungkin disebabkan oleh respon sel-T yang terganggu terhadap vaksin," kata Petit.

Sel-T memainkan peran penting dalam respon imun adaptif dan diperlukan untuk perlindungan terhadap influenza.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x