Network
PR TASIKMALAYA - Seperti yang Kita ketahui, bahwa tidur merupakan suatu kebutuhan untuk manusia di bumi ini. Sementara itu, umat Muslim juga kini tengah menjalankan puasa Ramadhan.
Dengan begitu, Kami akan membahas terkait waktu yang pas untuk tidur ketika puasa di Bulan Ramdhan. Karena seperti yang kita ketahui bahwa umat Muslim harus bangun lebih awal untuk sahur, hingga terkadang hal ini mengganggu waktu tidur menurut ilmu kesehatan.
Masalah tidur ini sangatlah penting. Karena akan banyak dampak buruk juga jika kita kurang tidur, terutama ketika menjalankan puasa di Bulan Ramadhan.
Mengingat pentingnya tidur, kesehatan tubuh dan pikiran akan terjaga jika Kamu memiliki waktu dan kualitas yang baik ketika menjalankan puasa di Bulan Ramadhan.
Baca Juga: Begini Kata Chad Stahelski Tentang Teori Winston yang Selamatkan John Wick dengan Cara Menembaknya!
Dr Irshaad Ebrahim, Sleep Physician di London Sleep Centre Dubai memperingatkan soal pentingnya menjaga pola tidur ketika puasa di Bulan Ramadhan.
Kurang tidur, meski saat tidak berpuasa, tidak hanya memengaruhi perasaan dan mood seseorang, namun juga akan menimbulkan konsekuensi kesehatan jangka panjang yang menguras kemampuan mental dan fisik.
“Kurang tidur yang cukup menyebabkan gangguan memori dan gangguan perhatian, memperburuk kecemasan dan depresi. Kurang tidur juga mengganggu pembelajaran tugas-tugas baru dan menyebabkan gangguan ingatan,” katanya, dikutip dari laman Gulfnews.
Terlepas dari hal ini, para ahli menyebutkan bahwa seseorang membutuhkan waktu 7-9 untuk tidur per-harinya.
Lalu bagaimana jika orang itu sedang menjalankan puasa di Bulan Ramadhan? Karena wkatu tidur malam tidak akan mencapai 7-9 jam karena harus melakukan ibadah seperti tarawih dan sahur.
“Anda dapat membagi waktu tidur Anda menjadi dua episode tidur (siang dan malam) selama Ramadhan selama jumlah total tidur mencapai tujuh hingga sembilan jam," kata Dr Ebrahim.
Dalam hal ini, dia menganjurkan agar orang-orang tidur dari waktu setelah tarawih hingga sahur, meskipun hanya tiga sampai empat jam.
"Periode malam hari adalah periode optimal untuk tidur karena ini adalah saat sekresi Melatonin paling tinggi dan paling bermanfaat," ungkapnya.
Baca Juga: Gosok Gigi Saat Puasa Bolehkah? Simak Penjelasan dan Hukumnya
Sementara untuk tidur di siang hari, Dr Ebrahim menganjurkan waktu antara ashar dan salat maghrib.
Meskipun jika seseorang tidak bisa tidur siang dalam jangka waktu tersebut, tidur siang singkat selama 20 hingga 30 menit dinilai masih dapat membantu meningkatkan suasana hati, kewaspadaan, dan kinerja ketika berpuasa.
Meski begitu, ia juga tak menganjurkan orang-orang untuk tidur setelah sahur. Pasalnya, tidur setelah sahur ini berdampak buruk bagi percernaan.
Selain tidur, Dr Ebrahim juga mengingatkan untuk menghindari makanan yang berlemak atau gorengan, hidangan pedas, dan minuman berkarbonasi karena dapat memicu gangguan pencernaan.***
