PR TASIKMALAYA - Konflik antarpribadi merujuk pada jenis konflik yang melibatkan lebih dari dua orang di dalamnya.
Berbeda dari konflik intrapersonal yang biasanya membahas tentang konflik dengan diri sendiri.
Konflik antarpribadi merupakan salah satu hal yang wajar karena interaksi antar-manusia.
Orang-orang memiliki kepribadian yang berbeda, nilai yang berbeda, ekspektasi dan juga tindakan pemecahan masalah yang tidak serupa. Namun, konflik tidak selalu bermakna negatif.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Health Line, berikut ini beberapa jenis konflik yang perlu Anda ketahui.
1. Konflik Semu
Konflik semu biasanya terjadi ketika kesalahpahaman menyebabkan perbedaan pandangan.
Orang-orang yang terlibat di dalamnya percaya bahwa mereka memiliki tujuan yang berbeda, namun faktanya mereka merujuk pada tujuan yang serupa.
Baca Juga: Gunakan Istilah Tiongkok, Drakor Under the Queens Umbrella Tuai Kontroversi
Pada banyak kasus, konflik semu ini bisa diselesaikan tanpa banyak masalah. Biasanya Anda hanya memerlukan sedikit klarifikasi tentang hal yang Anda maksudkan.
2. Konflik Fakta
Anda berusaha meyakinkan fakta bahwa ular bisa mendengar, namun teman Anda bersikeras bahwa ular tidak bisa mendengar. Hal itu disebabkan karena ular tidak memiliki telinga.
Hal tersebut merupakan ilustrasi sederhana konflik fakta. Hal ini biasanya terjadi pada dua atau lebih orang yang tidak setuju dengan informasi atau suatu kebenaran.
Konflik ini biasanya melibatkan fakta yang bisa diselesaikan dengan sangat mudah. Langkah yang perlu Anda lakukan adalah mencari kebenarannya lewat sumber yang terpercaya.
3. Konflik Nilai
Konflik ini berasal dari perbedaan nilai personal yang membawa pada ketidaksetujuan.
Contohnya, Anda dan rekan kerja Anda mungkin memiliki sudut pandang yang berbeda tentang hak aborsi.
Baca Juga: 5 Legenda One Piece yang Ditunggu Penampilannya oleh Penggemar, Salah Satunya Rock D Xebec
Hal lainnya adalah Anda dan saudara Anda mungkin memiliki agama yang berbeda, sehingga hal ini mengantarkan Anda pada konflik nilai.
Jenis konflik yang satu ini tidak selalu menemukan jalan keluar. Biasanya salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi konflik ini adalah dengan menerima perbedaan sudut pandang.
4. Konflik Kebijakan
Konflik ini muncul ketika orang-orang tidak bisa setuju pada strategi atau rencana penyelesaian masalah yang ditujukan pada situasi tertentu.
Baca Juga: Dinkes DKI Jakarta Ungkap Adanya 142 Temuan Kasus Gagal Ginjal hingga 30 Oktober 2022
Kepribadian, pembawaan, pendidikan dan banyak faktor lainnya mungkin memberikan dampak bagi seseorang dalam pendekatan pembuatan kebijakan atau memecahkan masalah.
Contohnya adalah orang tua yang merasa tidak setuju pada cara paling efektif mendisiplinkan anak.
Hal lainnya adalah rekan kerja Anda memiliki pandangan yang berbeda dalam menghadapi tantangan dalam sebuah proyek.
5. Konflik Ego
Baca Juga: 4 Manfaat Plantains bagi Kesehatan, Termasuk Bisa Turunkan Tekanan Darah
Konflik ego biasanya terjadi ketika konflik memasuki ranah personal.
Contohnya ketika Anda atau orang lain yang terlibat dalam konflik menghubungkan konflik tersebut dengan tingkat kecerdasan yang Anda miliki.
Atau contoh lain yang melibatkan konflik ego adalah ketidaksetujuan yang berakhir pada penghinaan.
6. Konflik Meta
Baca Juga: Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional pada Bulan November
Konflik meta terjadi ketika Anda memiliki konflik tentang konflik Anda.
Contohnya adalah sebagai berikut:
“Kamu selalu mengangguk, tapi kamu tidak pernah benar-benar mendengarkan apa yang saya katakan”.
“Ini tidak adil. Ini bukanlah hal yang sedang kita bicarakan”.
Baca Juga: ART Ferdy Sambo Ditegur Hakim Saat Sampaikan Keterangan: Pikirkan Dulu Jangan Jawab Cepat-cepat
“Kamu terlalu bekerja keras. Saya tidak bisa bertahan jika kamu terus seperti ini”.
Untuk mengatasi konflik yang satu ini, Anda perlu melakukan komunikasi secara jelas.
Ketika Anda tidak mengutarakan permasalahan secara jelas, terutama ketika Anda telah merasa ganjil, maka konflik mungkin akan menjadi lebih kompleks.***