PR TASIKMALAYA - Puasa Syawal adalah ibadah sunah yang bisa dilakukan umat muslim setelah selesai menjalankan puasa Ramadhan dan merayakan hari Raya Idul Fitri.
Puasa Syawal ini dilakukan selama 6 hari, baik secara berturut-turut ataupun tidak.
Para ulama menyebut bahwa Puasa Syawal ini adalah puasa sunnah yang bisa menyempurnakan puasa Ramadhan.
Bahkan menurut salah satu hadist, jika seorang muslim melakukan puasa Ramadhan yang dilanjutkan dengan Puasa Syawal, maka pahala yang didapat adalah seperti melakukan puasa selama satu tahun penuh.
Baca Juga: Keutamaan dan Waktu Pelaksanaan Puasa Bulan Syawal Menurut Hadist Nabi
Tak hanya itu, Puasa Syawal juga memiliki keutamaan dan keistimewaan lainnya.
Berikut ini tiga hal penting yang perlu diketahui tentang Puasa Syawal yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Muslim.sg.
1. Puasa 6 hari di bulan Syawal seperti puasa setahun penuh
Para ulama telah menjelaskan bahwa pahala menjalankan perbuatan kebaikan dikalikan setidaknya sepuluh kali lipat.
Baca Juga: 10 Tradisi Sambut Idul Fitri di Berbagai Daerah di Indonesia, Ada Grebeg Syawal dari Yogyakarta
Sehingga, jika seorang muslim melakukan puasa Ramadhan selama tiga puluh hari sama dengan puasa tiga ratus hari, dan puasa enam hari Syawal sama dengan puasa enam puluh hari.
Hal ini sempat juga disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadistnya yang memiliki arti:
“Puasa Ramadhan seperti puasa sepuluh bulan, dan puasa enam hari (Syawal) seperti puasa dua bulan. Itu seperti puasa setahun penuh.” (HR. Musnad Ahmad)
2. Puasa Syawal selama 6 hari Dianjurkan untuk Dilakukan Secara Berturut-turut
Baca Juga: Inilah 10 Template Ucapan Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah, Cocok untuk Siapa Saja
Meski boleh dilakukan secara terpisah, namun berpuasa enam hari di bulan Syawal secara berurutan ternyata lebih dianjurkan.
Hal ini sebagaimana hadist Riwayat At-Tabarani yang menyebut bahwa Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan tentang Puasa Syawal yang dilakukan secara berturut-turut.
Namun jika tidak mampu, maka puasa yang dilakukan secara terpisah pun tetap sah selama masih dalam bulan Syawal.
3. Boleh menggabungkan puasa Qadha Ramadhan dengan puasa Syawal
Baca Juga: 15 Twibbon Hari Raya Idul Fitri 2022 dengan Desain Menarik, Download Gratis di Sini!
Meski masih menjadi perdebatan, banyak ulama berpendapat bahwa menggabungkan niat qadha puasa Ramadhan dan sunnah puasa Syawal ternyata boleh dilakukan.
Meskipun melakukan keduanya secara terpisah akan menghasilkan pahala yang lebih besar.
Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Al-Hafidz As-Suyuthi dalam bukunya, Al-Asybah wa al-Nadhair, di mana ia mengutip ini pada posisi al-Bariziy.
Namun, perlu ditegaskan niat bahwa puasa ini terutama dimaksudkan untuk menggantikan puasa yang ditinggalkan, dan puasa enam hari Syawal hanyalah puasa tambahan.
Baca Juga: Mudik 2022: Jadwal Lengkap Sistem Satu Arah Ganjil Genap Lebaran Idul Fitri
Karena alasan inilah Imam Ar-Ramli dalam kitabnya Nihayatul Minhaj ila Syarh al-Minhaj menyatakan bahwa diperbolehkan menggabungkan kedua puasa, misalnya puasa Ramadhan dan puasa enam hari di bulan Syawal.
Selain itu, ulama lainnya seperti Syekh Ali Gom'ah juga berpendapat sama.
Jika Anda berpuasa 6 hari di bulan Syawal, baik untuk tujuan utama melunasi puasa yang ditinggalkan atau untuk Puasa Syawal kamu telah mendapatkan pahala sunnah.
Terlepas dari perbedaan pendapat para ulama dan keyakinan yang kita pilih, kita harus menerima orang lain yang mengadopsi pendapat berbeda tentang masalah ini.
Baca Juga: 6 Masakan Terkenal Selama Perayaan Idul Fitri di Seluruh Dunia, dari Palestina hingga Arab Saudi
Sebab, setiap pendapat yang didasarkan pada Ijtihad Ilmiah memiliki kebaikan di dalamnya.***