6 Makanan yang Menyebabkan Ketidakseimbangan Hormon dalam Tubuh, Salah Satunya Daging Merah

- 1 November 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi daging. Berikut ini adalah daftar 6 makanan yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam tubuh, salah satunya daging merah.
Ilustrasi daging. Berikut ini adalah daftar 6 makanan yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam tubuh, salah satunya daging merah. /Pixabay/tomwieden

PR TASIKMALAYA - Tahukah Anda bahwa diet akan memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh?.

Hormon adalah pembawa pesan kimiawi tubuh yang berjalan melalui berbagai organ dan jaringan untuk memastikan agar berfungsi dengan baik.

Hormon juga mengatur segalanya, mulai dari meningkatkan metabolisme sampai reproduksi.

Baca Juga: Prediksi Wolfsburg vs RB Salzburg di Liga Champions UEFA 3 November 2021, Kedua Tim Diterpa Badai Cedera

Dengan demikian, ketidakseimbangan hormon saja dapat memengaruhi seluruh proses.

Jadi, kunci untuk memperbaiki ketidakseimbangan ini adalah dengan mengubah pola makan dengan menghindari makanan yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Times of India, berikut 6 makanan yang harus Anda hindari untuk mengelola ketidakseimbangan hormon.

Baca Juga: Bukan Atta Halilintar, Ternyata Sosok Ini yang Sebenarnya Menyatukan Keluarga Anang dan Raul Lemos

1. Makanan olahan

Makanan olahan adalah salah satu alasan utama ketidakseimbangan hormon.

Makanan ini mengandung gula, garam, pengawet yang dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh, menyebabkan stres dan meningkatkan risiko obesitas.

Baca Juga: Tanggapi Fenomena Haters pada Lesti Kejora dan Rizky Billar, Psikolog: Dia akan Lebih Stres...

2. Daging merah

Salah satu hal terpenting yang perlu dihindari dari diet harian adalah daging merah tinggi lemak.

Ini karena daging merah seperti daging kambing, dan sapi kaya akan lemak jenuh dan terhidrogenasi, yang tidak sehat.

Makan daging merah secara berlebihan dapat meningkatkan produksi estrogen dalam tubuh dan memperburuk ketidakseimbangan hormon.

Baca Juga: Sempat Bertengkar dengan Ratu Elizabeth II, Meghan Markle Berakhir Dapat ‘Keistimewaan’ di Hari Pernikahannya

Lebih baik mengganti daging merah dengan ikan atau telur yang mengandung asam lemak Omega-3.

3. Produk susu

Produk susu mengandung nutrisi, tetapi jika menderita ketidakseimbangan hormon, maka harus mengurangi asupan atau menghindarinya sama sekali.

Ini karena kelebihan produk susu dapat menyebabkan peradangan di usus dan memengaruhi keseimbangan hormon.

Baca Juga: Aura Kasih Ungkap Pendapatnya Tentang Hubungan LDR: Kita Bukan Operator

Faktanya, mengonsumsi susu secara berlebihan dapat meningkatkan kadar trigliserida, yang memengaruhi kadar gula dalam tubuh.

4. Kafein

Mengkonsumsi terlalu banyak kafein dapat mempengaruhi siklus tidur.

Kelebihan kafein dapat meningkatkan produksi kortisol dalam tubuh.

Baca Juga: Usai Bongkar Statusnya dengan Haviza Devi Anjani, Harris Vriza Sentil Ady Sky: Memangnya Ada yang Komitmen?

Tingkat kortisol yang tinggi berkaitan dengan hormon stres, yang merupakan alasan utama ketidakseimbangan hormon.

5. Produk kedelai

Peningkatan kesadaran terhadap kesehatan telah menyebabkan peningkatan asupan produk kedelai.

Tetapi terlalu banyak konsumsi kedelai dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon.

Baca Juga: Update Vaksinasi Covid-19 Kota Tasikmalaya 1 November 2021: Remaja dan Lansia Tak Capai Target Vaksinasi

Hal ini karena kedelai memiliki zat bioaktif disebut Fitoestrogen, yang dapat meningkatkan estrogen dalam tubuh.

Ini dapat berdampak pada siklus ovulasi yang mempengaruhi kesehatan reproduksi dalam jangka panjang.

6. Permen

Terlalu banyak konsumsi permen cokelat yang mengandung gula, dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah.

Baca Juga: Donny Van de Beek Siap Tinggalkan Manchester United Setelah 18 Bulan Merasa Frustasi di Klub

Gula menyebabkan lonjakan kadar insulin, dan peningkatan asupan gula selama periode waktu menekan sensitivitas Leptin dan Ghrelin.

Kedua hormon ini terkait dengan pengendalian nafsu makan, yang pada akhirnya berdampak pada keseimbangan hormon dalam tubuh.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Times of India


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah