Alasan Kenapa Perempuan Lebih Berisiko Terserang Migrain

- 15 Juni 2024, 09:15 WIB
Ilustrasi Migrain, Sakit Kepala Sebelah yang Nyut-nyutan./cookie_studio
Ilustrasi Migrain, Sakit Kepala Sebelah yang Nyut-nyutan./cookie_studio /

PR TASIKMALAYA – Migrain biasa disebut juga dengan sakit kepala sebelah adalah kondisi kepala terasa nyeri hingga berdenyut dan biasanya terjadi pada satu sisi kepala.

Penyakit ini bisa terjadi karena banyak factor. Beberapa penyebabnya bisa terjadi karena mengalami stres, gelisah berlebihan, perasaan gembira berlebihan, dan depresi.

Dokter spesialis neurologi Restu Susanti memberikan penjelasan perempuan lebih berisiko mengalami migrain dibandingkan laki-laki.

Restu menjelaskan lebih lanjut, penyakit migrain adalah nyeri kepala berulang yang terjadi di satu sisi. Gejala migrain bisa bertambah berat apabila penderitanya melakukan aktivitas fisik secara intens.

Penderita penyakit ini biasanya disertai dengan gejala mual, muntah, ataupun pasiennya merasa sensitif terhadap suara atau cahaya terang.

Baca Juga: 4 Zodiak Paling Ahli Komunikasi Menurut Astrologi, Pandai Berkata-kata

Gejala penyakit migrain pada perempuan biasanya terjadi dalam durasi lebih lama serta memiliki risiko kambuh lebih tinggi dan waktu pemulihan lebih lama dibandingkan pada pria.

Restu menerangkan kembali, serangan migrain pada perempuan memiliki keterkaitan dengan hormon.

Hormon estrogen akan meningkat terutama dalam siklus menstruasi atau kehamilan, berperan dalam peningkatan kadar calcitonin gene-related peptide (CGRP), yang bisa memicu serangan migrain.

Halaman:

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah