Prof Zubairi Bagikan Kisah Nakes yang Tertusuk Jarum Suntik ODHA: Kita Tidak Boleh Sembrono ...

- 26 Oktober 2021, 16:20 WIB
Ilustrasi jarum suntik - Prof Zubairi Djoerban bagikan kisah terkait dengan seorang nakes yang ketakutan usai jarinya tertusuk jarum suntuk ODHA.
Ilustrasi jarum suntik - Prof Zubairi Djoerban bagikan kisah terkait dengan seorang nakes yang ketakutan usai jarinya tertusuk jarum suntuk ODHA. /PEXELS/Piyapong Sayduang

 

PR TASIKMALAYA - Prof Zubairi Djoerban bagikan kisah seorang tenaga kesehatan atau nakes menceritakan dirinya tak sengaja tertusuk jarum suntik bekas ODHA atau orang yang terjangkit HIV AIDS.

Merasa takut, kisah nakes yang ketakutan karena jarum suntuk bekas pasien HIV AIDS (ODHA) tersebut dibagikan di Instagram milik Prof Zubairi Djoerban, seorang Dokter Onkologi di Rumah Sakit Kramat 128.

“Seorang perawat (nakes) ketakutan dan mengaku tidak bisa tidur. Jarinya tertusuk jarum sewaktu memasang kembali tutup jarum suntik,” tulis Prof Zubairi Djoerban dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada, 26 Oktober 2021.

Baca Juga: Seolah Tak Ingin Disamakan dengan Mantan Jessica Iskandar, Vincent Verhaag Akui Didoktrin sang Ayah: Kalau...

Prof Zubairi Djoerdan menceritakan, kepanikan suster tersebut usai tertusuk jarum suntik bekas pasien yang terjangkit HIV AIDS.

“Setelah menyuntikkan antibiotik ke pasien ODHA. Sang Perawat itu bertanya kepada saya: 'apakah aku akan terinfeksi HIV prof?',” kata Prof Zubairi meniru ucapan si suster.

Prof Zubairi Djoerban mengatakan, dirinya memahami dan membayangkan kekhawatiran perawat tersebut usai tertusuk jarum suntik bekas yang masih ada darah berisi virus HIV AIDS.

Baca Juga: Penetapan Biaya PCR Menjadi Rp300 Ribu, Anggota DPR: Harus Dijalankan

Namun, resiko penukaran seperti itu diketahui sangat rendah, yakni dua sampai dua per 1000 kasus.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menjelaskan, di pusat layanan HIV Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta mencatat lebih dari 300 nakes, dokter, petugas kebersihan, dan keluarga ODHA terpajan darah.

Mereka tercatat akibat tertusuk jarum suntik maupun tertusuk sewaktu menjahit luka pasien ODHA.

Baca Juga: Merasa Tak Pantas Miliki Keinginan Mulia Ini Sebelum Meninggal, Ria Ricis: Aku Pendosa…

“Alhamdulillah tidak ada satu pun yang tertular HIV/AIDS,” terang Prof Zubairi.

Dia menegaskan, untuk para nakes yang bertugas melayani ODHA tersebut, harus memperhatikan dalam segala hal dan melakukan sesuai prosedur.

“Kita tidak boleh sembrono, harus sesuai prosedur standar (Universal precautions). Jangan menutup jarum suntik dengan menggunakan dua tangan,” papar Prof Zubairi.

Baca Juga: Pengakuan Cinta Laura Soal Lelaki Beracun Kembali Disorot Usai Vincent Verhaag Nikahi Jedar: Bodoh 

“Gunakan saja satu tangan dengan menangkupkan penutup jarum ke alat suntik,” sambungnya.

Menurut Prof Zubairi, Jika menggunakan dua tangan, kemungkinan tertusuk akan lebih besar.

“Setelah dipakai, jarum dan alat lain harus dimasukan ke dalam kaleng atau wadah yang tidak tembus jarum agar tidak melukai petugas kebersihan di rumah sakit tersebut,” katanya.

Baca Juga: Telah Menyiapkan Diri untuk Menjadi Istri dari Vincent Verhaag, Jessica Iskandar Akui akan Melakukan Hal Ini!

Definisi satu tangan tersebut, kata Prof Zubairi, artinya satu tangan untuk memegang semprit, sedangkan tutup jarum dibiarkan di meja dan tidak boleh dipegang. Lalu jarum ditutup. 

Sebagai informasi, ODHA merupakan singkatan dari orang dengan HIV AIDS.

Penyakit ini dinilai menjadi salah satu penyakit yang memalukan, bahkan dianggap sangat berbahaya untuk hidup berdampingan dengan ODHA.

Padahal, stigma seperti itu perlu dihilangkan agar kualitas hidup dan hak asasi ODHA dapat dirasakan dengan baik.

Baca Juga: Setelah Real Madrid Berhasil Taklukkan Barcelona, Carlo Ancelotti Menyampaikan Hal Ini

Seringkali dukungan baik fisik maupun moral kurang didapatkan oleh ODHA. Mereka lebih sering dipandang negatif oleh lingkungan sekitar bahkan keluarga.

Berbagai faktor dapat memicu munculnya stigma ODHA, salah satunya adalah informasi yang kurang diterima dengan baik oleh masyarakat.

Untuk itu, tidak ada salahnya ketahui beberapa stigma ODHA yang masih berkembang hingga kini agar Anda dapat lebih menghargai hak asasi ODHA.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Instagram @profesorzubairi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x