PR TASIKMALAYA - Buah alpukat memiliki kulit hijau kasar dan mengandung satu biji besar yang disebut batu.
Saat matang, alpukat berubah menjadi hijau tua menjadi hitam. Ukuran alpukat bervariasi. Sebagian besar alpukat di toko bahan makanan berukuran sedang.
Diketahui, bahwa buah alpukat mengandung lemak yang cukup tinggi.
Buah alpukat hanya memiliki sedikit lemak jenuh. Sebagian besar lemak dalam alpukat adalah asam lemak tak jenuh tunggal (MUFAs).
MUFAs dianggap menurunkan kolesterol total dan kolesterol jahat ( LDL ) Anda, dan meningkatkan kolesterol baik ( HDL ) Anda.
Meski meemiliki lemak tinggi, alpukat dapat berperan dalam pencegahan kanker.
Baca Juga: Sebut Objek Wisata Akan Penuh Usai Mudik Lebaran Dilarang, Menparekraf: Terapkan Prokes Secara Ketat
Studi menunjukkan bahwa fitokimia dalam alpukat dapat mencegah pertumbuhan dan menyebabkan kematian sel garis sel prakanker dan kanker.
Alpukat adalah sumber serat makanan yang baik.
Di mna alpukat membantu mencegah sembelit. Satu porsi mengandung 2 gram serat. Serat juga membantu Anda kenyang lebih lama, yang dapat mencegah makan berlebihan.
Baca Juga: Kematian Anak Karena Covid-19 Meningkat, Prof. Zubairi Djoerban Keberatan Sekolah Tatap Muka
Oleh karena itu, banyak orang yang menjadikan buah alpukat sebagai metode untuk diet.
Orang yang gemuk yang menjadi peserta studi dewasa yang makan sekitar setengah dari alpukat saat makan siang merasa kenyang selama tiga sampai lima jam setelah itu.
Kadar gula darah tetap lebih stabil dibandingkan peserta yang makan siang tanpa alpukat.
Baca Juga: Kematian Anak Karena Covid-19 Meningkat, Prof. Zubairi Djoerban Keberatan Sekolah Tatap Muka
Sebuah laporan tahun 2013 menemukan bahwa makan alpukat dikaitkan dengan peningkatan pola makan secara keseluruhan, asupan nutrisi, dan penurunan risiko sindrom metabolik.***