MSG Ternyata Bisa Gantikan Garam, Ini Penjelasannya

- 18 Februari 2021, 11:05 WIB
Ilustrasi- MSG (Monosodium Glutamate).
Ilustrasi- MSG (Monosodium Glutamate). /net/

PR TASIKMALAYA - Siapa sangka, MSG atau yang juga dikenal sebagai micin ternyata bisa menjadi alternatif pengganti garam.

MSG sebagai pengganti garam itu diungkapkan oleh Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi dari Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB, Prof Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, C.Ht.

"Untuk menyiasati pengurangan asupan garam atau diet rendah garam, kita dapat mengganti penggunaan sebagian garam dengan bumbu umami seperti MSG," ujar Ahmad Sulaeman dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Baca Juga: Nama Anak Pertama Fiersa Besari Viral di Media Sosial, Berikut Makna Nama Kinasih Menyusuri Bumi

Ahmad menjelaskan, MSG terdiri dari asam glutamat 78 persen, natrium 12 persen, dan air 10 persen, dan merupakan zat gizi.

Asam glutamat ini juga banyak terkandung dalam bahan makanan kita sehari-hari seperti telur, ikan, daging, dan juga sayuran.

"MSG bukan unsur kimia yang berbahaya. Bahan bakunya dari tetes tebu melalui proses fermentasi," tambahnya.

Baca Juga: Sang Suami Terjerat Kasus Narkoba dan KDRT, Nindy Ayunda: Dia Berselingkuh sejak Tahun 2015

Hal ini juga membuat MSG baik sebagai pengganti garam karena bisa membuat makanan memiliki cita rasa yang tinggi, namun rendah garam.

"Kandungan natrium pada MSG itu hanya sepertiga kandungan natrium pada garam dapur normal, dan sudah banyak juga penelitian terdahulu yang membuktikan bahwa penggunaan MSG bermanfaat untuk membantu penurunan asupan garam namun tetap menjaga palatabilitas makanannya," jelasnya.

Diet rendah garam dinilai akan meningkatkan imunitas tubuh karena bisa menekan faktor pemicu penyakit degeneratif seperti hipertensi.

Baca Juga: Sola Revisi UU ITE, Mardani Ali Sera: Kita Kawal Niat Baik Presiden Jokowi di Parlemen

Untuk menjaga imunitas di kala pandemi virus Covid-19, Profesor Ahmad menyarankan tetap menjaga gaya hidup sehat dengan berolahraga teratur, serta menghindari kebiasaan merokok dan minuman alkohol.

"Ada juga yang cukup kompleks dengan menjalankan Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension).

"Namun, kita juga bisa mengurangi asupan garam atau diet rendah garam, sebagai salah satu upaya yang esensial dan cukup mudah dilakukan untuk mengurangi risiko hipertensi," pungkasnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah