Mitos atau Fakta: Memeluk Sapi Bantu Kurangi Stres dan Tingkatkan Pikiran Positif

18 Oktober 2020, 11:15 WIB
ILUSTRASI Sapi //PIXABAY

PR TASIKMALAYA – Berpelukan dengan sapi, atau ‘Koe knufflen’ kini menjadi tren terbaru di dunia kesehatan.

Pasalnya, berpelukan dengan sapi dipercaya dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan pikiran positif.

Tren tersebut berawal dari pedesaan Reuver yang terletak di Belanda. Bahkan, tren tersebut menjadi populer di seluruh dunia seperti halnya di Swiss dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Meksiko akan Rayakan Hari Kematian di Tengah Pandemi Covid-19

Tren berpelukan dengan sapi menjadi salah satu fasilitas yang ditawarkan oleh peternak kepada pengunjung.

Jose van Stralen yang menjalankan Farmsurvival di Span Broek Belanda, mulai menawarkan fasilitas memeluk sapi sejak enam tahun lalu.

Fasilitas tersebut ia tawarkan ketika peternak-peternak lain melakukan hal tersebut.

Baca Juga: Ini Harga Jual Resmi Vaksin Covid-19 Sinovac di Asia Tenggara

“Orang-orang sering mengatakan kepada saya, bahwa hal itu sangat berarti bagi  mereka, bahkan mereka mendapatkan manfaat lebih dari yang diharapkan. Mereka merasa hangat, diterima, dan dicintai,” ujar Jose.

Suhu tubuh sapi yang lebih hangat dan detak jantung yang lebih lambat diyakini dapat meningkatkan kepositifan dan mengurangi stres.

Hal tersebut karena adanya peningkatan oksitosin pada manusia dan adanya pelepasan hormon dalam ikatan sosial.

Baca Juga: Edukasi Potensi Coding Siswa, Dian Sastrowardoyo Gandeng Markoding

Sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2007 yang dilakukan oleh para ilmuwan Prancis dan Austria, yang diterbitkan di dalam Jurnal Ilmu perilaku Hewan Terapan menyebutkan, sapi menunjukkan tanda-tanda kesenangan dan relaksasi saat ada orang yang menggosok, memijat, atau mengelusnya.

Selain itu, manusia yang memeluk sapi mengalami detak jantung yang lebih rendah dan menunjukkan tanda-tanda fisik yang rileks.

“Meskipun mungkin ada beberapa manfaat yang dilaporkan untuk sapi tersebut, penerima manfaat utama adalah orang yang melakukan.

Baca Juga: Orang Bergolongan Darah O Lebih Rendah Terpapar Virus Corona

“Sebagai organisasi kesejahteraan hewan, kami prihatin akan stress yang disebabkan oleh kontak yang tidak diinginkan dengan manusia,” jelas Philip Wilson selaku Penasehat Urusan Eksternal di World Animal.

Phillip menambahkan, pihaknya akan melakukan penelitian lebih lanjut kepada hewan pendamping seperti kucing dan anjing, yang kemungkinan beresiko lebih rendah karena hewan tersebut memang terbiasa kontak dengan manusia, berbeda halnya dengan sapi.***

 
Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Insider

Tags

Terkini

Terpopuler