PR TASIKMALAYA – Maag merupakan penyakit yang berkaitan dengan asam lambung. Ketika maag kambuh, asam lambung akan mengalami kenaikan.
Ada beberapa alasan orang dapat terkena penyakit ini, di antaranya adalah pola makan yang tidak teratur.
Selain itu, ada mitos yang beredar di masyarakat, jika makanan pedas merupakan penyebab maag.
Baca Juga: Puan Maharani Sebut Tenun Cakcak Pulihkan Perekonomian, Minta Pemerintah Percepat Salur Bantuan UMKM
Namun, menurut Ilmuan nutrisi Dr Matthew Blaylock, PhD membantah mitos yang menyebutkan bahwa makanan pedas bisa menyebabkan radang lambung atau maag.
Ilmuan nutrisi sekaligus dosen pascasarjana Universitas Ciputra Surabaya itu menjelaskan, maag itu disebabkan makanan tercemar oleh bakteri ganas bernama Helicobacter Pylori.
Helicobacter Pylori merupakan jenis bakteri yang masuk ke dalam lambung dan bisa menghilangkan lapisan mukosa dalam lambung.
Akibatnya lambung menjadi radang atau bisa lebih parah menjadi tukak lambung.
Baca Juga: Perawatan Kulit Wajah yang Benar Untuk Remaja, Gunakan Tone Up Hingga Sheet Mask
Matt menyarankan, mereka yang mengalami sakit maag agar mengonsumsi yoghurt, karena bisa menghilangkan sakit maag.
Hal itu dapat terjadi karena kandungan bakteri baik dalam yoghurt bisa melawan bakteri ganas (Helicobacter Pylori) sehingga bisa mengembalikan keseimbangan yang dibutuhkan tubuh.
Ia juga menampik adanya anggapan yang beredar bahwa kandungan asam pada yoghurt akan memperburuk penyakit maag.
Justru bagi penderita maag ringan, mengkonsunsi yoghurt 500 ml per hari sudah cukup mengatasi masalah penyakit maag ringan.
Baca Juga: Pramuka Saka Wira Kartika yang Tak Bosan Bantu Satgas TMMD Reguler Brebes
Hal tersebut didasarkan pada berbagai penelitian, di mana Bifidobacterium, Lactobacillus Acidophilus, dan Lactobacillus Casei dalam yoghurt dapat lolos dari asam lambung dan mencapai usus besar serta bekermbang biak menekan pertumbuhan bakteri jahat.
Sehingga pencernaan menjadi lebih sehat.
Namun, jika maag tergolong parah maka disarankan untuk mengonsumsi obat jenis antibiotik.***