PR TASIKMALAYA – Dependent Personality Disorder merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang tergolong dalam gangguan kepribadian.
Dependent Personality Disorder atau dikenal juga dengan nama DPD ini diketahui cenderung terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki.
Bukan hanya itu, data statistik menunjukkan bahwa setidaknya sekitar 10% orang dewasa mengalami gangguan kepribadian.
Lebih lanjut, sekitar 1% orang dewasa tersebut memenuhi kriteria penyintas Dependent Personality Disorder.
Baca Juga: Tes Psikologi: Di Jari Mana Anda Memakai Cincin? Temukan Karakter Tersembunyi yang Anda Miliki
Lantas, sebenarnya apa saja gejala Dependent Personality Disorder? Berikut penjelasannya untuk Anda.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Clevelandclinic.org, para ahli kesehatan mental belum menemukan apa yang menjadi penyebab Dependent Personality Disorder.
Mereka percaya bahwa Dependent Personality Disorder merupakan hasil kombinasi genetik dan lingkungan sekitar.
Bukan hanya itu, para ahli juga menemukan bahwa penyintas DPD seringkali mengalami pengalaman berikut:
Baca Juga: Letitia Wright Ungkap Kembalinya ke Proyek Black Panther: Wakanda Forever Tanpa Chadwick Boseman
Pertama, hubungan yang kasar. Orang-orang yang memiliki riwayat hubungan yang kasar, diketahui memiliki risiko yang lebih besar mengalami Dependent Personality Disorder.
Kedua, trauma kanak-kanak. Anak yang mengalami kekerasan di masa kecilnya (termasuk kekerasan verbal) atau diabaikan, seringkali mengalami DPD.
Dependent Personality Disorder juga mungkin berdampak pada orang yang mengalami gangguan mental selama masa kecilnya.
Kedua, riwayat keluarga. Seseorang yang anggota keluarganya mengalami DPD atau gangguan kecemasan lain lebih mungkin mengalami Dependent Personality Disorder.
Baca Juga: Tetap Diam Diterpa Rumor Kencan dengan Jennie BLACKPINK, V BTS: Saya Tidak Menyesali Tindakan Saya
Bukan hanya itu, ada juga penyebab lain seperti faktor budaya dan tingkah laku keluarga.
Beberapa orang mungkin mengalami Dependent Personality Disorder karena faktor budaya maupun praktik keagamaan yang menekankan pada suatu otoritas.
Itulah beberapa penyebab dan gejala yang menyebabkan Dependent Personality Disorder.
Bagaimana menurut Anda?***