Studi Terbaru Temukan Orang yang Dengarkan Podcast Lebih Terbuka dan Penasaran secara Intelektual

2 Mei 2022, 21:48 WIB
Sebuah studi menemukan bahwa orang yang mendengarkan podcast lebih terbuka pikirannya dan penasaran secara intelektual. /Pexels.com/Karolina Gabrowska

PR TASIKMALAYA - Menurut penelitian, orang yang mendengar podcast rata-rata lebih terbuka dan penasaran secara intelektual.

Penelitian pengaruh podcast pada para pendengar ini dilakukan oleh Universitas Teknologi Queensland.

Peneliti Universitas Teknologi Queensland mengajukan pertanyaan kepada lebih dari 300 peserta tentang kebiasaan mendengarkan podcast dan membandingkannya dengan ciri kepribadian dan alasannya mendengarkan.

"Seperti yang diperkirakan, kami menemukan bahwa orang-orang yang lebih terbuka terhadap pengalaman, keingintahuan epistemik tipe minat, dan kebutuhan akan kognisi lebih cenderung mendengarkan podcast," kata tim peneliti pada 6 April 2022, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Daily Mail.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Senin, 18 April 2022: RCTI, GTV, MNC TV, Indosiar, Ada Film Chronicles Of Narnia: Voyage

Selain itu, penelitian itu menunjukkan bahwa pendengar podcast memiliki kebutuhan informasi yang lebih kuat.

"Temuan ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa keterbukaan, rasa ingin tahu, atau kebutuhan akan kognisi dikaitkan dengan penggunaan teknologi baru lainnya dan penggunaan platform daring untuk tujuan informasional," lanjutnya.

Sebelumnya, para peneliti memprediksi bahwa orang yang mendengarkan podcast melakukannya karena mindfulness atau kecanduan ponsel.

Lebih lanjut, peneliti menemukan bahwa peserta yang lebih tinggi dalam neurotisisme cenderung tidak mendengarkan podcast.

Baca Juga: Lailatul Qadar Segera Datang, 3 Amalan Ini Harus Dipersiapkan Kata Ustaz Adi Hidayat

"Dua temuan ini membantu membedakan mendengarkan podcast dari penggunaan media sosial, yang secara positif terkait dengan kebutuhan untuk memiliki dan neurotisisme," terangnya.

Tujuan dari penelitian mereka adalah untuk mengidentifikasi prediktor mendengarkan podcast dan memeriksa hubungan antara aspek mendengarkan podcast dan hasil psikologis.

Peserta dari berbagai negara diminta untuk mengisi kuesioner daring yang menilai faktor kepribadian 'Lima Besar'.

Faktor-faktor tersebut adalah rasa ingin tahu, kebutuhan akan kognisi, kebutuhan untuk menjadi bagian, usia, dan jenis kelamin, dan aspek mendengarkan podcast, seperti jumlah, format, pengaturan, dan perangkat.

Baca Juga: Tes IQ: Tangkap Kucing di Gambar dalam 15 Detik! Level Amat Sulit dan Bisa Merusak Konsentrasi

Penelitian juga melihat alasan potensial untuk mendengarkan podcast, termasuk otonomi, kompetensi, keterkaitan, makna, perhatian, dan kecanduan ponsel.

Para peneliti mengatakan bahwa keterbukaan terhadap pengalaman, keingintahuan berbasis minat, dan kebutuhan akan kognisi secara positif memprediksi mendengarkan podcast.

Pria juga lebih cenderung mendengarkan podcast daripada wanita, yang konsisten dengan penelitian lain yang menemukan bahwa perbedaan gender serupa dalam mendengarkan podcast.

Para ahli menemukan bahwa orang-orang tidak menyesuaikan diri untuk merasa lebih otonom, kompeten, terkait, atau bermakna, meskipun percaya bahwa ini mungkin masalahnya.

Baca Juga: Ini Doa Ketika Mengalami Mimpi Buruk saat Tidur

Secara keseluruhan, para peneliti mengatakan temuan mereka mendukung gagasan bahwa motif informasional dapat berperan dalam mendengarkan podcast, dan bahwa beberapa aspek mendengarkan dikaitkan dengan hasil positif.

"Temuan ini menunjukkan bahwa kebutuhan informasi daripada kebutuhan sosial atau emosional mungkin menjadi motivasi yang lebih relevan untuk mendengarkan podcast," ungkapnya.

Peneliti juga menyebutkan bahwa temuan ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan.

"Ini konsisten dengan temuan sebelumnya bahwa informasi adalah motif yang lebih kuat untuk mendengarkan daripada motif sosial lainnya di antara pendengar podcast biasa," pungkasnya.***

Editor: Amila Yosalfa Fauziah

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler