Mitos atau Fakta: Semakin Dekat Waktu Subuh, Sahur akan Lebih Berpahala?

4 Mei 2020, 02:00 WIB
ILUSTRASI Ramadhan, bangunkan sahur, malam Ramadhan.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Memasuki bulan suci Ramadhan, umat Muslim dunia diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa.

Kewajiban itu berlaku bagi perempuan atau laki-laki yang telah memasuki akil baligh dan suci dari haid dan nifas, namun ketika sakit diperbolehkan untuk menggantinya di bulan lain.

Banyak keistimewaan di bulan suci Ramadhan, diantaranya adalah kegiatan ibadah yang hanya dilakukan satu bulan dalam setahun, yaitu tarawih dan sahur saat Ramadhan.

Baca Juga: Sebelumnya Juga Diberi Air Kelapa, Seorang Ibu Rumah Tangga Meninggal Usai Minum Herbisida

Terkait ibadah sunah sahur, Rasulullah Muhammad saw memberikan dua anjuran dalam menjalankan ibadah puasa kepada umat Muslim. Pertama yakni mengakhirkan waktu sahur atau menjelang imsak.

Kedua, yakni menyegerakan waktu berbuka usai mendengar kumandang adzan Magrib.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Nu Online, Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu berkata:

Baca Juga: Universitas Sebelas Maret Gelar Wisuda Daring, 259 Mahasiswa Lulus Lewat Aplikasi Webex

تَسَحَّرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلاةِ ، قَالَ قُلْتُ كَمْ بَيْنَ الأَذَانِ وَالسَّحُورِ ؟ قَالَ : قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةٍ

Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu melaksanakan sholat. Anas berkata, Aku bertanya kepada Zaid: “Berapa jarak antara adzan dan sahur?" Rasulullah menjawab: ‘Seperti lama membaca 50 ayat’” (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Jelang PSBB, Wali Kota Mohon Dukungan Seluruh Masyarakat Kota Tasikmalaya

Sebagaimana diketahui, bacaan 50 ayat bukan waktu yang lama, maka dapat disimpulkan dianjurkan jarak antara makan sahur dan azan subuh hanya berselang sekira 15-30 menit, untuk itu waktu yang diambil tak akan terlalu jauh dari azan.

Selain itu, ada dua perkara penting yang harus diingat ketika hendak menjalankan ibadah sahur.

Pertama, tentang niat sahur. Sahur adalah ibadah sunnah dan karenanya harus ada niat dalam hati menyengaja makan atau minum dalam rangka berpuasa.

Baca Juga: Mitos atau Fakta : Menonton Adegan 'Panas' dalam Film saat Ramadhan dapat Batalkan Puasa

Begitupun dengan makan atau minum malam hari di bulan puasa, jika perbuatan itu tidak dikaitkan dengan ibadah puasa esok harinya, maka ia hanya perbuatan biasa dan hukumnya mubah.

Hal ini sejalan dengan pendapat Syekh Ibrahim al-Baijuri dalam kitabnya Hasyiyah Asy-Syaikh Ibrahim al-Baijuri, (Beirut – Lebanon: Dar al Kutub al-Ilmiyah, 1999), Juz 1, Hal. 553, sebagai berikut:

ولو أكل أو شرب خوفا من الجوع أو العطش نهارا أو امتنع من الأكل أو الشرب أو الجماع خوف طلوع الفجر

فإن خطر بباله الصوم بالصفات التي يشترط التعرض لها كفى ذلك في النية لتضمنه قصد الصوم وهو حقيقة النية.

Artinya, “Jika seseorang makan atau minum karena khawatir akan merasakan lapar atau haus pada siang harinya, atau ia mencegah makan, minum, atau jimak karena khawatir sudah terbit fajar (tiba waktu Shubuh).

Baca Juga: Ngabuburit dengan Balapan Liar, Remaja Tasikmalaya Kena Sweeping Polisi

"Sambil terbesit di dalam hatinya bahwa besok dia akan melakukan puasa sebagaimana mestinya, maka ini sudah cukup sebagai niat puasa, dan inilah hakikat niat.

Kedua, tentang waktu sahur. Sebaik-baik sahur adalah di akhir waktu. Hal ini merujuk pada hadits Rasulullah shallahu alaihi wasallam yang berbunyi:

بكروا بالإفطار وأخروا السحور

Artinya: “Segerakanlah berbuka dan akhirkanlah sahur.

Baca Juga: Ngabuburit dengan Balapan Liar, Remaja Tasikmalaya Kena Sweeping Polisi

Maka, dapat disimpulkan bahwa mengakhirkan sahur sekira 15 atau 30 menit menjelang azan hukumnya lebih baik, serta sesuai dengan yang telah disunahkan Rasulullah saw. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin dekat dengan waktu subuh, sahur semakin baik.

Adapun hikmahnya, antara lain, adalah agar kita cukup kuat menahan lapar dari saat awal berpuasa (waktu subuh) hingga akhir berpuasa (waktu maghrib) pada hari itu.

Baca Juga: Kabar Baik Soal Covid-19 Datang dari Ridwan Kamil, Menjelang PSBB Jawa Barat 6 Mei 2020

Selain itu, agar jarak antara selesainya kita makan sahur dengan saat shalat subuh tidak jauh sehingga memungkinkan untuk bersegera melakukan shalat subuh di awal waktu.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id

Tags

Terkini

Terpopuler