PR TASIKMALAYA – Bulan Ramadhan merupakan bulan suci yang mana di bulan Ramadhan, ibadah diganjar dengan 70 kali lipat pahala.
“Keutamaan ibadah di bulan Ramadhan yaitu satu berbanding 70,” ujar Muhammad Arsyad seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Kementerian Agama (Kemenag) RI pada Rabu, 14 April 2021.
Muhammad Arsyad mengatakan, ibadah wajib yang dilaksanakan di Bulan Ramadhan akan mendapatkan pahala 70 kali lipat pahala, apabila dikerjakan sendiri.
Baca Juga: Shireen Sungkar Kaget melihat Kemewahan Rumah Sule, Hingga Soroti Tagihan Listriknya
Namun jika ibadah wajib dilaksanakan di Bulan Ramadhan secara berjamaah, maka pahalanya dikali 1.890 pahala. Sebagaimana 70 pahala dikali dengan 27 kali lipat, karena dikerjakan secara berjamaah.
Adapun untuk amalan sunah yang dikerjakan, maka pahalanya akan sama dengan ibadah wajib.
Beberapa contoh ibadah sunnah yang mendapatkan pahala setara dengan ibadah wajib seperti melaksanakan salat sunah qabliah dan badiah.
Selanjutnya melaksanakan salat tahiyatul masjid, yang juga diniatkan dengan i'tikaf di masjid.
“Maka pahalanya akan berlipat ganda,” kata Muhammad Arsyad.
Muhammad Arsyad menambahkan, dalam melaksanakan ibadah hendaknya diniatkan untuk mencari ridho dari Allah SWT.
Baca Juga: Raffi Ahmad Tiba-tiba Temui Presiden Jokowi dengan Ketua MPR Bamsoet, Ada Apa?
Sehingga, ibadah yang dilaksanakan akan dirasa nyaman dan menyenangkan, tidak dirasa berat karena dianggap beban.
“Di bulan Ramadhan ini, kita dilatih untuk menjadi pribadi yang lebih baik, namun jangan hanya di Bulan Ramadhan saja melainkan sesudah bulan Ramadhan kita menjadi pribadi yang baru dan tentu saja lebih baik,” tuturnya.
Muhammad Arsyad juga menjelaskan, ibadah puasa tidak hanya menjaga diri dari yang membatalkan puasa seperti makan dan minum.
Baca Juga: Minuman Susu Strawberry Ala Korea Ini Bisa jadi Takjil Buka Puasa, Berikut Resep Cara Membuatnya
Namun ibadah puasa juga melatih umat Islam untuk menjaga lisan, pandangan, pendengaran, juga hal-hal lainnya yang tidak baik.
“Banyak yang hanya mendapatkan lapar dan haus saat puasa, karena pahalanya habis akibat dari perbuatannya sendiri, sehingga puasa menjaga kita dari melakukan hal yang tidak baik bagi diri sendiri maupun orang lain,” pungkasnya.***