Diperingati Setiap 1 Desember, Berikut Penjelasan tentang Penyakit HIV/AIDS

1 Desember 2020, 15:01 WIB

PR TASIKMALAYA - AIDS merupakan penyakit yang bisa berkembang pada orang dengan HIV. Dengan kata lain AIDS adalah tahap HIV paling lanjut.

Namun bukan berarti, seseorang mengidap HIV akan terus berkembang menjadi AIDS.

Meskipun demikian, jika tidak diobati, HIV dapat berkembang menjadi AIDS dalam satu dekade. Saat ini tidak ada obat untuk AIDS.

Baca Juga: Susi Tenggelamkan Kapal, Effendi Gazali: Belum Denger Kapal yang Selundupkan Lobster Disergap

Jika bertahan tanpa pengobatan, harapan hidup seseorang setelah diagnosis rata-rata hanya bertahan selama 3 tahun saja.

Jangka waktu harapan hidup tersebut akan menjadi lebih singkat jika orang tersebut mengembangkan penyakit oportunistik yang parah. Namun, pengobatan dengan obat antiretroviral dapat mencegah AIDS berkembang.

Jika AIDS benar-benar berkembang, itu berarti bahwa sistem kekebalan sangat terganggu, yaitu melemah hingga tidak dapat lagi merespons sebagian besar penyakit dan infeksi yang terjadi dalam tubuh.

Baca Juga: Komentari Walkot Bogor soal HRS, Rocky Gerung: Bima Terseret Arus Komunikasi Istana

Seseorang yang mengidap AIDS lebih rentan terhadap berbagai macam penyakit, termasuk:

Radang paru-paru tuberkulosis, sariawan mulut, kondisi jamur di mulut atau tenggorokan
cytomegalovirus (CMV), sejenis virus herpes, meningitis cryptococcal, kondisi jamur di otak
toksoplasmosis.

Kondisi otak yang disebabkan oleh parasit cryptosporidiosis, suatu kondisi yang disebabkan oleh parasit usus kanker, termasuk sarkoma Kaposi (KS) dan limfoma.

Baca Juga: Umumkan Positif Covid-19 secara Terbuka, Media Sosial Anies Baswedan Dibanjiri Doa dan Pujian

Harapan hidup yang lebih pendek terkait dengan AIDS yang tidak diobati bukanlah akibat langsung dari sindrom itu sendiri.

Sebaliknya, ini adalah akibat dari penyakit dan komplikasi yang muncul karena sistem
kekebalan yang dilemahkan oleh AIDS.

Kemudian muncul pertanyaan tentang apakah hubungan antara HIV dan AIDS, sehingga sering disandingkan menjadi nama virus yang popular.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat di Klaster Keluarga, Anies Minta Pemerintah Pertimbangkan Libur Tahun Baru

Untuk menjawab hal tersebut, dijelaskan bahwa untuk mengembangkan AIDS, seseorang harus tertular HIV. Tetapi mengidap HIV tidak selalu berarti seseorang akan mengembangkan AIDS.

Secara garis besar, kasus HIV berkembang melalui tiga tahap:

Stadium 1; stadium akut, beberapa minggu pertama setelah penularan, tahap 2; latensi klinis, atau tahap kronis; tahap 3: AIDS.

Baca Juga: Anies Baswedan dan Ahmad Riza Positif Covid, Ferdinand: Ada Gubernur Jakarta Ruwet, Apalagi Ga Ada

Ketika HIV menurunkan jumlah CD4, sistem kekebalan melemah. Jumlah CD4 orang dewasa pada umumnya adalah 500 hingga 1.500 per milimeter kubik. Seseorang dengan jumlah di bawah 200 dianggap mengidap AIDS.

Seberapa cepat kasus HIV berkembang melalui tahap kronis sangat bervariasi sangat bergantung pada masing-masing orang.

Tanpa pengobatan, penyakit ini dapat bertahan hingga satu dekade sebelum berkembang menjadi AIDS. Dengan pengobatan, itu bisa bertahan tanpa batas.

Baca Juga: Ditunjuk Joe Biden Masuk Tim Ekonominya, Neera Tanden Sebarkan Konspirasi Kemenangan Trump pada 2016

Saat ini tidak ada obat untuk HIV melainkan hanya dapat dikelola. Orang dengan HIV sering memiliki umur yang hampir normal dengan pengobatan dini dengan terapi antiretroviral.

Sejalan dengan hal tersebut,  secara teknis tidak ada obat untuk AIDS hingga saat ini. Namun, pengobatan dapat meningkatkan jumlah CD4 seseorang ke titik di mana mereka dianggap tidak lagi mengidap AIDS.

Selain itu, pengobatan biasanya dapat membantu mengatasi infeksi oportunistik. ***

 
Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler