OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) memproyeksikan pertumbuhan akan mencapai angka 5 persen, dan Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan sebesar 4,2 persen.
Sri Mulyani beranggapan, akibat pandemi yang lebih baik yang dialami Indonesia akan memicu optimisme khusus supaya pemerintah tidak menyerah dalam memperjuangkan pemulihan melalui kebijakan “Gas dan Rem” dalam rangka mengikuti pertumbuhan pandemi.
Ia menekankan bahwa selama ini kerja sama seluruh otoritas telah berlangsung baik dengan senantiasa menjaga dan menghargai independensi ataupun peran masing-masing.
Baca Juga: Kepulangan Habib Rizieq Sebabkan Jalan Menuju Bandara Soetta Lumpuh Total, Jasa Marga Rekayasa Lalin
Ia menerangkan langkah kerja sama yang baik ini dapat terlihat dari situasi ekonomi yang mulai pulih pada kuartal III yaitu minus 3,49 persen dari minus 5,32 persen pada kuartal II.
Ia memaparkan agregat demand pada kuartal III memperlihatkan pemulihan baik dari segi konsumsi, investasi, sampai dengan ekspor dan hanya impor yang masih dalam kondisi cukup buruk.
“Ini lah yang akan kita jaga terus di dalam mengelola kepercayaan dari masyarakat untuk pemulihan dan juga dari sisi market,” pungkasnya.***