Hoaks Merajalela di Tengah Pandemi Covid-19, Keberadaan Manajemen Komunikasi Publik Sangat Berarti

- 6 November 2020, 12:00 WIB
 Ilustrasi komunikasi public lewat platform digital.
Ilustrasi komunikasi public lewat platform digital. //Pixabay//geralt

 

PR TASIKMALAYA – Pemulihan ekonomi daerah dan penanganan penyebaran Covid-19 harus melibatkan semua aspek masyarakat.

Menurut Sekretaris Daeah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja manajemen komunikasi publik yang baik memiliki peranan penting di dalamnya.

Pernyataan itu ia kemukakan saat membuka Rapat Koordinasi Divisi Komunikasi Publik Satuan Tugas Penanganan Covid-19 se-Jabar di Kampug Toga, Kabupaten Sumedang pada Kamis, 5 November 2020.

Baca Juga: Berikut Pedoman Pelaksanaan Ibadah Umrah di Tengah Pandemi Covid-19

Menurutnya, informasi yang disampaikan harus disusun secara komprehensif, krestif, dan inovatif, untuk selanjutnya informasi disebarkan secara masif melalui berbagai platform sehingga masyarakat tergerak untuk turut menangani pandemi, seperti disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M.

“Kita berhadapan dengan banyaknya informasi bohong atau hoaks tentang pandemi Covid-19 yang beredar di berbagai plaform,” katanya.

Setiawan menyatakan, ada tiga poin informasi penting yang mesti disampaikan kepada masyarakat.

Pertama bekaitan dengan penerapan protokol 3M sebagai upaya mencegah penularan covid-19, kemudian pelaksanaan 3T (Testing, Tracing, dan Tratment) yang harus diinformasikan kepada masyarakat serta kondisi fasilitas pelayanan kesehatan.

Baca Juga: Menko PMK: Sistem Penyaluran Bansos 2021 Ada Perubahan

“Ketiga hal tersebut harus diinfomasikan dan dikomunikasikan dengan baik kepada masyarakat. Karena sebelum vaksin ditemukan, kedisiplinan masyarakat menjadi penting dalam penanganan Covid-19,” imbuhnya.

Ia juga mengatakan, Divisi Publik Satgas Penanganan Covid-19 se-Jabar perlu memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya yang tujuannya supaya masyarakat Jawa Barat menerima dan memahami informasi yang disampaikan.

“Peran teknologi selama ini harus kita manfaatkan. Dan saya rasa Jawa Barat dan seluruh kabupaten/kota sudah memanfaatkan. Tinggal bagaimana sekarang mengoptimalkan peran teknologi ini,” ucap dia.

Baca Juga: Indo Barometer: Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik, Ma'ruf Amin Turun

Ia menambahkan, manajemen komunikasi publik yang baik juga mesti dimiliki Komite Pemulihan Ekonomi Areah (KPED) Jawa Barat, terutama dalam menyosialisaikan Gerakan silih Tulungan sebagai gerakan untuk memulihkan ekonomi Jabar.

“Maka challenge dari saya adalah begaimana Gerakan Silih Tulungan ini bisa tesosialisaikan atau melekat di benak seluruh masyarakat Jawa Barat,” tandasnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Jabarprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah