Digelar 7 Agustus-31 Oktober 2020, Festival Ekonomi Syariah Catat Transaksi Hingga Rp 5,03 triliun

- 1 November 2020, 13:40 WIB
Tangkapan layar - Deputi Gubernur BI Sugeng pada penutupan ISEF VII-2020 secara virtual di Jakarta, Sabtu (31/10/2020). ANTARA/Dewa Wiguna.
Tangkapan layar - Deputi Gubernur BI Sugeng pada penutupan ISEF VII-2020 secara virtual di Jakarta, Sabtu (31/10/2020). ANTARA/Dewa Wiguna. /

PR TASIKMALAYA - Festival Ekonomi Syariah Indonesia (ISEF) VII membukukan transaksi sementara sebesar Rp 5,03 triliun selama pelaksanaan festival tahunan pada 7 Agustus-31 Oktober 2020.

“Nilai ini pasti akan berkembang karena kami masih membuka ekspo virtual sampai Desember 2020,” ujar Kepala Departemen Ekonomi Syariah Bank Indonesia (BI) Anwar Bashori pada penutupan ISEF VII secara virtual di Jakarta, Sabtu, 31 Oktober 2020. 

Menurut dia, transaksi itu terkumpul dari kesepakatan pembiayaan, komitmen transaksi pelaku bisnis, dan transaksi ritel dari pelaku bisnis hingga konsumen, serta komitmen wakaf produktif.

Baca Juga: Ikut Mengutuk Serangan Teroris di Prancis, Jokowi: Menghubungkannya dengan Agama itu Kesalahan

Dengan demikian, lanjut dia, transaksi tidak hanya komersial tapi juga aspek keuangan syariah dengan adanya komitmen wakaf produktif.

Ia mengharapkan perolehan transaksi itu dapat memberikan semangat dan optimisme dunia usaha di tengah pandemi Covid-19 khususnya bagi 777 pelaku usaha syariah yang mengikuti pameran produk halal.

Untuk pertama kalinya, festival ekonomi dan keuangan syariah itu diadakan secara virtual memanfaatkan teknologi digital karena pandemi.

Meski begitu Bank Indonesia mengaku penyelenggaraan tahun ini justru meningkat baik dalam hal pengunjung hingga agenda yang diadakan selama
berlangsungnya festival.

Baca Juga: 10 Ribu Jemaah Tiba di Arab Saudi pada Hari Pertama Umrah bagi Jemaah Luar Negeri

Deputi Gubernur BI Sugeng yang menutup festival tersebut mengatakan dari segi agenda, tahun ini meningkat mencapai 211 kegiatan dibandingkan tahun sebelumnya hanya 27 agenda.

Adapun agenda itu di antaranya seminar daring, lokakarya, pertemuan bisnis, pelatihan bisnis hingga forum diskusi.

Sedangkan jumlah pengunjung juga meningkat pesat tahun ini mencapai 431 ribu pengunjung melalui kanal Youtube, Zoom hingga Instagram, dibandingkan tahun sebelumnya berkisar 40 ribu yang diadakan secara  fisik.

"Biaya juga menurun signifikan tapi manfaatnya luar biasa," katanya.

Baca Juga: Dengan Beberapa Faktor, Jusuf Kalla Prediksi Pandemi Covid-19 di Indonesia akan Berakhir Tahun 2022

Akses digital juga membuka peluang lebih luas bagi pengunjung karena adanya platform ISEF virtual yang dihadiri 166 ribu pengunjung dari 93 negara.

"ISEF mendorong pertumbuhan ekonomi syariah dan mendukung pertumbuhan
ekonomi nasional. ISEF juga sudah mendapat pengakuan dunia internasional," ujar Sugeng. ***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah