Prediksi Kondisi Perkenomonian Global 2020, Tiongkok Jadi Satu-satunya Negara dengan Catatan Positif

- 9 Oktober 2020, 12:15 WIB
Bendera Tiongkok: 75 persen sektor Pariwisata Tiongkok telah pulih usai diancam pandemi.
Bendera Tiongkok: 75 persen sektor Pariwisata Tiongkok telah pulih usai diancam pandemi. /Pixabay/glaborde7/

PR TASIKMALAYA - Lembaga riset Eropa memprediksi kondisi perekonomian global pada 2020 yang secara umum akan terkontraksi sebesar 4,4 persen akibat pandemi.

Berbeda dengan kondisi negara lain yang mengalami resesi ekonomi, Tiongkok justru akan menjadi satu-satunya negara maju yang memiliki catatan positif dengan pertumbuhan sebesar 2,3 persen.

Riset Ifo Institute dan EconPol Europe mengungkapkan, perekonomian di Amerika Serikat dan beberapa negara anggota Uni Eropa, masing-masing akan mengalami penurunan sekitar 6,5 persen dan 8,4 persen.

Baca Juga: Polisi Ungkap Sindikat Internasional Pengedar Sabu Seberat 40 Kilogram

Lembaga riset yang berkedudukan di Jerman tersebut melakukan survei terhadap 950 ahli ekonomi di 110 negara dan wilayah.

Lebih dari sepertiga ahli ekonomi tersebut yakin bahwa pemulihan ekonomi global berlanjut paling lambat hingga 2022.

Beberapa indikator ekonomi utama memperkirakan Tiongkok memiliki catatan positif. Produk domestik bruto Tiongkok meningkat 3,2 persen pada kuartal kedua tahun ini, berbalik dari kontraksi 6,8 persen pada kuartal pertama.

Baca Juga: Berikut 5 Hal Penunjang Pemulihan Pasien Covid-19

Biro Statistik Nasional China (NBS) menyebutkan beberapa indikator ekonomi telah mencatat momentum peningkatan pada kuartal ketiga.

PMI manufaktur atau indikator ekonomi yang mencerminkan keyakinan manajer bisnis di sektor manufaktur Tiongkok pada September menjadi 51,5 atau naik dari Agustus yang tercatat 51.

Selain itu, output nilai tambah sektor industri Tiongkokpada Agustus tahun ini meningkat 5,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sedangkan pada Juli tahun ini 4,8 persen.

Baca Juga: Indonesia Tunjuk Konsul Kehormatan di Durban untuk Tingkatkan Diplomasi Ekonomi

Indeks produksi jasa juga meningkat 4 persen pada Agustus, sedangkan Juli hanya meningkat 0,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu di negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa itu.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah