Dampak Covid-19 Kian Meluas, Seorang Pengrajin Batik Akui Alami Penurunan Omzet Hingga 80 Persen

- 3 Oktober 2020, 09:20 WIB
Omzet pendapatan perajin batik Lebak menurun drastis hingga 80 persen sejak berlangsung pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia.
Omzet pendapatan perajin batik Lebak menurun drastis hingga 80 persen sejak berlangsung pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia. //ANTARA

Dia menambahkan akibat omzet anjlok, jumlah tenaga kerja dikurangi dari sebelumnya 30 orang, menjadi 15 orang.

"Kami berharap pandemi Covid-19 berakhir dan pelaku usaha Batik Lebak kembali jaya dan maju," ujarnya.

Hal senada dikemukakan Yusup, pengelola Rumah Batik Lebak Sehati. Biasanya, kata dia, permintaan Batik Lebak datang dari kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS), BUMN, BUMD, dan masyarakat, namun kini bisa dihitung jari.

Batik Lebak memiliki keunggulan karena mengandung makna filosofi sesuai budaya masyarakat Badui dan budaya masyarakat Kaolotan.

Baca Juga: Bak Karma Sepelekan Virus Corona, Donald Trump Positif Covid-19

Produksi Batik Lebak memiliki 12 motif antara lain motif Seren Taun, Sawarna, Gula Sakojor, Pare Sapocong, Kahirupan Baduy, Leuit Sijimat, Rangkasbitung, Caruluk Saruntuy, Lebak Bertauhid, Angklung Buhun, Kalimaya, dan Sadulur.

"Kami kini yang terpenting bisa bertahan usaha dan tidak bangkrut," ucap Yusuf.

Dia mengatakan Rumah Batik Sehati saat ini memberikan harga spesial sehubungan Hari Batik Nasional dengan harga termurah Rp 100 ribu sampai Rp 250 ribu per potong.

Selama ini pihaknya mampu memproduksi antara 300 sampai 400 potong per bulan dengan pelanggan mayoritas pembeli lokal.

Baca Juga: Berikut Resep dan Bahan Membuat Smoothie Cokelat

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah