"Startup dan unicorn ini kan beda dengan perusahaan tradisional. Yang biasanya nanti dinilai asetnya apa yang riil. (Startup) ini kan (asetnya) enggak riil, walaupun enggak semuanya. Misal punya gedung, punya aset apa. Transportasi online, punya motor, punya mobil. Tapi semua aset itu kan ada di mitranya," jelasnya.
Baca Juga: Dianggap Gagal Tangani Virus Corona di Negaranya, Menkes Ceko Mengundurkan Diri dari Jabatan
Heru menerakan hal penting adalah startup mesti sanggup membuktikan kepada investor bahwa keuangannya ditata dengan standar akuntansi yang baik.
Lalu, bisnisnya punya prospek cerah di masa depan, dan terus meningkat; dari status startup biasa jadi unicorn, unicorn jadi decacorn, dan seterusnya.***