- Uang saku untuk peserta penerima manfaar sebesar Rp2,4 Juta atau Rp600.000 per bulan
- Rp1 juta untuk biaya pelatihan
- Kemudian, Rp150.000 diberikan sebagai insentif setelah selesai melaksanakan pelatihan.
Baca Juga: Tes Otak: Selesaikan Teka-Teki Matematika di Bawah Ini!
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa besaran Uang yang diterima oleh Penerima Manfaat Kartu Prakerja lebih dominan masuk saku daripada alokasi khusus untuk pelatihan. Selain diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai modal usaha, juga sebagai upaya dari perlindungan soaial pemerintah terhadap dinamika sosial yang terjadi, khususnya saat Covid 19 melanda.
Namun, pasca Covid 19 melanda, program ini beralih fokus lagi menjadi program intensif pelatihan. Fokus semi bansos yang sebelumnya diterapkan, kembali dicabut oleh pemerintah mengingat resiko sosial pasca Covid 19 mulai mereda.
Oleh sebab itu, program ini kembali menjadi program intensif pelatihan yang fokus pada pengembangan kemampuan anak bangsa.
Refocussing yang terjadi kembali, secara tidak langsung merubah rincian penggunaan dana program. Berikut rinciannya.
Baca Juga: Sah! Lepas Masa Lajang, Enzy Storia Resmi Menikah dengan Molen Kasetra
- Biaya untuk pelatihan program sebesar 3,5 juta
- Insentif sebesar Rp600.000 diberikan 1 kali setelah selesai pelatihan
- Rp100.000 untuk dua kali pengisian survei
Dari uraian di atas, dapat dilihat bahwa kali ini biaya untuk pelatihan lebih besar daripada insentif uang saku. Hal tersebut, menunjukan keseriusan pemerintah untuk meningkatkan mutu calon-calon pekerja melalui program Kartu Prakerja secara sistematis.***