Kota Madiun Luncurkan Inovasi Becak Wisata di Tengah Pandemi Covid-19

2 Oktober 2020, 19:19 WIB
ILUSTRASI becak di Yogyakarta.* /Azam Sauki Adham/(azam sauki adham)

PR TASIKMALAYA – Becak merupakan alat transportasi tradisional yang sudah ada sejak lama. Meski terhitung sudah lama, becak tidak lantas ditinggalkan sebagai alat transportasi.

Becak biasanya dapat ditemui di area-area pasar bahkan sampai ke tempat wisata.

Banyak dijumpai becak yang mengangkut para wisatawan menuju tempat wisata yang akan dituju. Transfortasi becak ini dapat memuat sekira 2-3 orang tergantung dari ukuran becaknya.

Baca Juga: Wajib Dicoba! Ternyata Cara Ini Ampuh Lunasi Hutang Tidur

Daerah wisata yang sudah memanfaatkan becak sebagai alat tranportasi salah satunya adalah Kota Madiun.

Alasan Pemerintah Kota Madiun memanfaatkan becak menjadi alat transportasi wisata adalah untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi yang sempat terpuruk dampak pandemik Covid-19.

Hal ini menyusul dengan dibangunnya spot wisata yang gencar dilakukan pemkot, diantaranya Pahlawan Street Center dan Kawasan Sumber Wangi.

Baca Juga: Twitter Hapus Ratusan Akun yang Dianggap Ganggut Debat Capres AS

Walikota Madiun Maidi, saat peluncuran becak wisata di GOR Wilis pada Jum’at, 2 Oktober 2020 mengatakan, seluruh becak yang mangkal di Kota Madiun harus bagus.

“Semua becak harus dicat, kita kasih kaos dengan identitas kota pendekarnya. Jadi ya harus bagus sehingga kalau nanti ada becak di kota Madiun yang catnya pudar dan sebagainya kita tarik ke basecamp (GOR Wilis) untuk dicat,” ungkapnya.

Karenanya pemkot memfasilitasi pengecatan becak di GOR Wilis. Dengan cara itu, diharapkan dapat menarik minat masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke kota Madiun.

Baca Juga: Update Kasus Narapidana Kabur Cai Chang Pan, ini Lokasi Persembunyiannya!

“Terpalnya atas juga ada semua. Sehingga becak yang ada di kota Madiun juga menjadi wisata yang bagus. Setelah Pengecatan ini selesai, Satpol PP saya minta untuk operasi, barangkasli ada yang belum dicat,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Madiun, Agus Purwowidagdo menargetkan ada 250 becak yang dicat.

Ia menjadwalkan pengecatan selesai sebelum pertengahan bulan ini. Sedangkan anggaran yang disiapkan dinas sekitar Rp200 ribu untuk pengecatan satu becak.

Baca Juga: Tim GTPP Kota Kupang Temukan Klaster Baru Covid-19 dari Karyawan Bank

“Yang mengecat adalah komunitas seni lukis. Untuk temanya dari kita, kota sejuta bunga dan kota pendekar,” katanya.

Agus menegaskan, setelah proses pengecatan selesai, pihaknya akan mengundang seluruh tukang becak untuk diberikan tambahan wawasan tentang kepariwisataan kota Madiun.

Dengan begitu,ketika ada wisatawan dari luar kota berkunjung ke kota Madiun, tukang becak dapat memandu wisata atau guide.

Baca Juga: Yuan Tiongkok Menguat, Dolar Amerika Terpuruk Jatuh ke Level Terendah

“Karena tukang becak itu melayani transportasi masyarakat umum, maka harus indah, bersih dan menarik,” pungkasnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler