Yuan Tiongkok Menguat, Dolar Amerika Terpuruk Jatuh ke Level Terendah

2 Oktober 2020, 11:06 WIB
Ilustrasi YUAN, mata uang Tiongkok. (Reuters) /REUTERS/

PR TASIKMALAYA – Memasuki kuartal keempat, dolar Amerika Serikat (AS) jatuh ke level terendah lebih dari satu pekan terhadap sekeranjang mata uang utama pada Jumat, 2 Oktober 2020 pagi.

Hal tersebut terjadi karena stimulus fiskal AS menyemangati para investor dan mendorong mereka mencari mata uang berimbal yang lebih tinggi, namun berisiko.

Oleh karena itu, Yuan Tiongkok menguat paling tinggi terhadap dolar. Bahkan Yuan, mencapai puncak satu setengah tahun di pasar luar negeri. Hal tersebut karena, liburan di Tiongkok yang mengeringkan likuiditas dan pergerakannya.

Baca Juga: Ini Penyebab Pasien Gangguan Jiwa Meningkat

Selain itu, Tiongkok menunjukkan pemulihan ekonominya yang berada di jalur yang benar sejak Rabu, 30 September 2020.

Selain Yuan, mata uang komoditas seperti dolar Australia, Selandia Baru, dan Kanada serta Crown Norwegia juga menguat terhadap greenback.

Menanggapi hal tersebut, dalam Kongres Demokrat mengusulkan adanya paket stimulus 2,2 triliun dolar AS untuk menangani pandemi.

Baca Juga: Pemerintah Berikan Subsidi Listrik Gratis Periode Oktober, Cek Disini Syaratnya!

Sementara Partai Republik, menyarankan paket stimulus sebesar 1,6 triliun dolar AS.

“Kedua pihak memiliki banyak sinyal, seperti burung  merak yang sedang berjalan-jalan. Jika kami tidak mendapatkan apapun sebelum pemilihan, kami akan mendapatkan sesuatu setelahnya,” ujar Marc Chandler selaku kepala strategi pasar di Bannockburn Forex, New York.

Sementara itu, saham-saham Wall Street lebih tinggi pada Kamis, 1 Oktober 2020. Namun obligasi pemerintah AS lebih rendah.

Baca Juga: KA Serayu Pagi Anjlok di Manonjaya, Perjalanan Kereta Dialihkan

Dalam perdagangan sore, euro menguat 0,2 persen terhadap dolar menjadi 1,1743 dolar AS. Dolar Australia naik 0,3 persen terhadap greenback menjadi 0,7189 dolar AS.

Selanjutnya, dolar Selandia Baru naik 0,6 persen menjadi 0,6648 dolar AS. Dolar AS turun 0,4 persen menjadi 1,3270 terhadap dolar Kanada.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,1 persen menjadi 93,722, setelah sebelumnya jatuh ke 93,522. Level melemah sejak 22 September.

Baca Juga: YLBHI Singgung Laporan Keuangan, Enam Terdakwa Kasus Jiwasraya Bisa Dihukum Berat

Berdasarkan data AS Kamis, 1 Oktober 2020 hal tersebut berdampak pada minimal mata uang. Jika ada, mereka menegaskan sifat tentatif dan pemulihan ekonomi As.

Data lainnya menunjukkan, klaim pengangguran di AS turun pekan lalu, namun masih berada pada level resesi, sementara pendapatan pribadi turun pada bulan Agustus.

Pengeluaran konstruksi AS meningkat lebih dari yang diperkirakan pada bulan Agustus. Hal tersebut terjadi karena suku bunga yang rendah secara historis yang mendukung pembangunan rumah, namun aktivitas manufaktur secara tidak terduga melambat pada bulan September.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler