Kisah Inspiratif Kartini Masa Kini, Arni Susanti Sang Penggerak Ekonomi Kota Padang

21 April 2020, 11:30 WIB
HARI Kartini jatuh setiap tanggal 21 April.* //Pikiran Rakyat

PIKIRAN RAKYAT – Kartini menjadi motivasi untuk para wanita masa kini, semangat dan perjuangannya tidak akan pernah luntur, sebab banyak yang melanjutkannya.

Jiwa semangat Kartini yang sudah mendarah daging pada setiap generasi dan terus bertransformasi mengikuti perkembangan zaman.

Saat ini, perempuan tidak lagi hanya mengurus rumah tangga, melainkan juga turut berperan dalam roda perekonomian keluarga, daerah, hingga bangsa.

Baca Juga: Pusat Kota Jadi Penyebaran Pasien Covid-19 Tertinggi di Kota Tasikmalaya

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Antara, Arni Susanti adalah salah satu contoh Kartini masa kini dengan kisah inspiratifnya.

Perempuan 33 tahun itu mengelola bisnis keluarga dan menjadi salah satu penggerak ekonomi di Kota Padang, Sumatera Barat.

Arni mendirikan Bengke Paruik, bisnis yang bergerak di industri makanan ringan, sejak 2015. Dibantu oleh tiga orang karyawan, Arni memproduksi camilan marning jagung, serundeng talas, dan serundeng ubi.

Baca Juga: Terlalu Protektif, Hasil Penelitian Sebut Kepribadian Seseorang Berubah Saat Jatuh Cinta

Camilan itu tak cuma dijual di toko fisik, tapi juga lewat toko daring. Arni pun melayani reseller dan pencari konsumen.

Dalam mengelola bisnisnya bukan tidak mungkin Arni tidak menemui tantangan, mulai dari keterbatasan modal, kesulitan mengatur keuangan hingga menurunnya permintaan produk.

Untuk menghadapinya, Arni mengasah kemampuan pemasaran digital dan pengelolaan bisnis melalui berbagai sumber yang mudah ditemukan di Google.

Baca Juga: Temani Pengguna Selama #DiRumahAja, Facebook Luncurkan Aplikasi Facebook Gaming

Dari situ, dia mengetahui informasi mengenai program Gapura Digital dan Womenwill dari seorang tim Gapura Digital di Padang pada 2018.

Setelah beberapa kali mengikuti kelas Gapura Digital dan Womenwill, Arni terpilih sebagai fasilitator Womenwill di Padang.

Di sini, Arni mengenal Google Primer sebagai aplikasi belajar mengelola bisnis, mendaftarkan Bengke Paruik di Google Bisnisku, dan membangun relasi dengan banyak orang yang kemudian menjadi supplier, pelanggan, hingga reseller.

Baca Juga: Update Covid-19 Selasa 21 April 2020: AS Terpukul, Total Kematian Renggut 42 Ribu Jiwa

Lebih dari itu, Arni juga berupaya meningkatkan penjualannya dengan memasarkan produknya di media sosial.

Kini, ketika Indonesia tengah mengalami masa ketidakpastian, Arni kembali menghadapi tantangan. Kapasitas produksi terpaksa diturunkan karena Arni meminta karyawannya untuk tetap di rumah dan hanya memproduksi makanan ringan yang bisa dibuat sendiri.

“Jika biasanya kami bisa memproduksi 50 kilogram berbagai makanan ringan dalam seminggu, kini hanya bisa memproduksi sesuai pesanan yang diterima saja.

Baca Juga: Napi Asimilasi Covid-19 Berulah Lagi, Yasonna Laoly: Kembalikan Lagi ke Lapas!

"Hal ini pun berdampak terhadap penjualan kami yang menurun sebesar 40 persen dalam satu bulan terakhir," kata Arni, Senin 20 April 2020 dikutip dari Kantor Berita Antara.

Meski tokonya tutup untuk sementara, Arni tetap memasarkan produk yang tersedia secara daring, lewat media sosial, agar konsumen tahu bahwa Bengke Paruik tetap beroperasi di masa pandemi.

“Di masa ketidakpastian seperti ini, diperlukan usaha lebih untuk memasarkan produk kita agar UKM yang kita kelola mampu bertahan.

Baca Juga: Jangan Cemas, Yuk Lakukan 6 Cara Efektif untuk Hilangkan Pusing karena Vertigo

"Pemasaran online dengan memanfaatkan berbagai fitur dan aplikasi menjadi salah satu solusi yang bisa diandalkan para pelaku bisnis untuk survive periode ini,” ujar Arni.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler