“Tidak ada bukti bahwa abu vulkanik dapat menghancurkan coronavirus baru,” seorang perwakilan WHO Filipina mengatakan kepada AFP dalam sebuah pesan teks pada 7 Maret 2020.
“Sifat anti-virus yang diduga berasal dari abu vulkanik belum ditetapkan. Ini berbahaya bagi kesehatan dan dapat menyebabkan masalah pernapasan, masalah mata, dan iritasi kulit. "
WHO Menyatakan sampai saat ini tidak ada vaksin atau obat anti-virus untuk mencegah atau mengobati Covid-19, nama resmi penyakit yang disebabkan oleh jenis virus.
Baca Juga: Akibat Pandemi, Pengusaha Konveksi Mukena hingga Daster Viral Masih Kelimpungan, Omzet Turun Drastis
Departemen kesehatan Filipina mengeluarkan peringatan serupa tentang bahaya kesehatan abu vulkanik setelah gunung berapi Taal meletus.
“Kondisi yang mungkin dialami setelah terpapar abu vulkanik dan gas termasuk hidung dan iritasi tenggorokan, batuk, bronkitis seperti sakit, ketidaknyamanan saat bernapas, iritasi mata, dan kulit minor masalah” pada12 Januari 2020 kata penasihat kesehatan Filipina.
Dengan demikian klaim yang menyatakan bahwa abu vulkanik dapat menghancurkan Virus Corona, dan menambahkan bahwa itu menimbulkan bahaya kesehatan yang signifikan adalah klaim yang salah.
Baca Juga: Demi Protokol Kesehatan, Anggaran Pilkada Ada Kenaikan 2,1 Miliar
Informasi tersebut masuk kategori hoax atau keliru yang dapat menggiring opini publik tidak benar bagi para pembacanya.***