Akibat Pandemi, Pengusaha Konveksi Mukena hingga Daster Viral Masih Kelimpungan, Omzet Turun Drastis

- 17 Juni 2020, 19:32 WIB
RIBUAN pelaku usaha konveksi di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya masih merasakan dampak pandemi Covid-19.*
RIBUAN pelaku usaha konveksi di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya masih merasakan dampak pandemi Covid-19.* / /Aris MF/KP

 

PR TASIKMALAYA - Meski memasuki tatanan kehidupan baru masa pandemi atau new normal, ribuan pelaku usaha konveksi di kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya masih merasakan dampak pandemi Covid-19.

Mereka belum bisa sepenuhnya memasarkan produk akibat minimnya permintaan dari pasar tujuan, seperti Tanah Abang Jakarta, Pasar Baru Bandung hingga pasar di Surabaya.

Meski sejumlah pusat perbelanjaan dan pasar sudah buka, namun permintaan produk seperti kain mukena, pakaian koko hingga daster viral masih sangat terbatas.

Baca Juga: Modus Pajang Foto Perempuan Cantik di Medsos, 3 Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Dibekuk Polisi

Mereka terpaksa hanya memasarkan produk andalannya di pasar lokal Tasikmalaya, Ciamis serta Banjar. Sebagian lagi dijual melalui sistem online, namun jumlahnya terbatas.

Produsen kain mukena di Kecamatan Kawalu, Oded Abdul Hanan mengakui akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, pelaku usaha konveksi alami penurunan omzet hingga 50 persen.

Jika biasanya mereka bisa menjual 6.000 buah kain mukena, namun kali ini hanya mampu memasarkan kurang dari 2.000 buah perbulannya. Padahal, harga satu buah kain mukena dijual tetap tanpa ada kenaikan, antara Rp 100.000 hingga Rp 120.000.

Baca Juga: Ketegangan di Semenanjung Korea Semakin Memanas, AS Kirim Pesawat Pengintai untuk Pantau Korea Utara

"Omzet menurun 50 persen dari biasa. Jika biasanya sekitar 300 kodi perbulan, maka sekarang hanya 100 kodi saja sudah susah. Pasarnya tutup gak bisa kirim," jelas dia.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x