Hoaks atau Fakta: Abu Vulkanik Gunung Berapi di Filipina Disebut Telah Membunuh Virus Corona

- 18 Juni 2020, 07:30 WIB
Ilustrasi gunung berapi
Ilustrasi gunung berapi /Unsplash/Purnomo Capunk

Perintah evakuasi massal dicabut dua minggu kemudian, setelah emisi abu dan gas terus menyusut, AFP melaporkan pada 26 Januari 2020.

Baca Juga: Antisipasi Gelombang Kedua Covid-19, Tes Swab Massal di Tasikmalaya Terus Digencarkan

Virus corona baru telah menyebar ke setidaknya 99 negara dan wilayah dan menginfeksi 110.000 sejak muncul pada akhir 2019 di kota Wuhan di Cina, AFP melaporkan pada 9 Maret 2020. 

Sebuah klaim yang sama tentang kasus Covid-19 di Filipina diduga sedang dikandung oleh abu gunung berapi Taal telah dibagikan bersama infografis listing diakui “anti-virus” dan “kualitas disinfektan”.

Namun ternyata fakta menyebutkan bahwa klaim-klaim tersebut salah atau tidak benar.

Baca Juga: Ketegangan di Semenanjung Korea Semakin Memanas, AS Kirim Pesawat Pengintai untuk Pantau Korea Utara

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs AFP, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kepada AFP bahwa tidak ada bukti abu vulkanik dapat menghancurkan Covid-19.

Kemudian WHO menambahkan justru abu vulkanis ditakutkan akan menimbulkan bahaya kesehatan yang signifikan.

Klaim itu menyesatkan, ahli kesehatan mengatakan tidak ada bukti ilmiah untuk klaim tersebut, karena mereka memperingatkan terhadap sifat berbahaya abu vulkanik.

Baca Juga: Modus Pajang Foto Perempuan Cantik di Medsos, 3 Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Dibekuk Polisi

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kominfo AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x