Cek Fakta: Peraih Nobel Kesehatan Dikabarkan Sebut Covid-19 Buatan Tiongkok, Cek Faktanya

- 28 April 2020, 08:00 WIB
ILUSTRASI pengecekan pasien virus corona.*
ILUSTRASI pengecekan pasien virus corona.* /PIXABAY/

HOAKS Honjo mengeluarkan pernyataan bahwa virus corona yang kini menyebar di dunia merupakan buatan Tiongkok.*
HOAKS Honjo mengeluarkan pernyataan bahwa virus corona yang kini menyebar di dunia merupakan buatan Tiongkok.* /ANTARA

Saya telah melakukan 40 tahun penelitian tentang hewan dan virus. Itu tidak alami. Ini dibuat, dan virus ini sepenuhnya buatan.

Saya telah bekerja selama 4 tahun di laboratorium Wuhan di Tiongkok. Saya sepenuhnya kenal dengan semua staf laboratorium itu. Saya telah menelepon mereka semua, setelah kecelakaan corona. Tapi, semua ponsel mereka mati selama 3 bulan terakhir. Sekarang dipahami bahwa semua teknisi laboratorium ini telah meninggal.

Baca Juga: Kajian Ramadhan: Bagaimana Cara Islam Menyikapi Barang Temuan?

Berdasarkan semua pengetahuan dan penelitian saya sampai saat ini, saya dapat mengatakan ini dengan keyakinan 100% bahwa corona tidak alami. Itu belum datang dari kelelawar. Tiongkok telah membuatnya.

Jika apa yang saya katakan hari ini terbukti salah sekarang atau bahkan setelah kematian saya, pemerintah dapat menarik Hadiah Nobel saya. Tapi Tiongkok berbohong dan kebenaran ini suatu hari akan diungkapkan kepada semua orang".

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, seorang mahasiswa bernama Alok Kumar yang merupakan mahasiswa bimbingan Tasuku Honjo di Universitas Kyoto, Jepang, membantah pernyataan itu dikeluarkan oleh dosennya.

Baca Juga: Kenali 9 Menu Sahur yang Bisa Menjadi Pelengkap Nutrisi Tubuh saat Puasa

Alok Kumar berbicara atas nama Tasuku Honjo dan menyebutkan seluruh kalimat yang termuat dalam narasi tersebut termasuk informasi bohong dan keliru.

Pernyataan Kumar itu mengacu pada artikel milik newsmeter.in berjudul 'Fact Check: Did Japan’s Nobel laureate professor say Covid-19 is man-made virus?'.

Kumar pun menjelaskan Honjo tidak pernah bekerja di laboratorium Wuhan, Tiongkok.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x