Hoaks atau Fakta: Erick Thohir Jelaskan Chip Vaksin Covid-19 Kontrol Manusia Seumur Hidup

- 22 Januari 2021, 09:00 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir.
Menteri BUMN Erick Thohir. //Instagam/erickthohir

PR TASIKMALAYA - Akun Twitter sarang hamnida (@kharimakharima1) mengunggah sebuah cuitan berupa satu video kompilasi beberapa potongan video, seperti video wawancara Erick Thohir di Mata Najwa, presentasi Bill Gates, dan Jay Walker.

Cuitan tersebut disertai dengan narasi yang menyebutkan bahwa Erick Thohir menjelaskan chip yang terdapat dalam vaksin Covid-19 dapat mengontrol manusia setelah disuntikannya.

“Bismillah ..Eric tohir sang missionaris chip covid-19 dengan sangat terbuka menjelaskan tentang chip yg ada dalam vaksin. Itu artinya,setelah kita di suntik vaksin kita akan dikontrol seumur hidup. Sungguh Allah maha bijaksana dan maha pembuat makar. Menterinya ngebocorin," sebagaimana diungkapkan akun @kharimakharima1 yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Turn Back Hoax Mafindo.

Baca Juga: AHY Sampaikan Kabar Duka, Annisa Pohan: Saya Kelimpungan, Mau Berikhtiar Tak Bisa Maksimal

Berdasarkan hasil penelusuran, narasi cuitan tersebut tidak tepat karena dalam pada video wawancara Erick Thohir di Mata Najwa episode “Vaksin Siapa Takut” Rabu, 13 Januari 2021, Erick Thohir tidak menyebutkan adanya chip di dalam vaksin.

Dalam acara tersebut, Erick Thohir justru menyebutkan bahwa ada barcode pada botol dan kemasan vaksin Covid-19 yang diperlukan dalam pelacakan vaksin, seperti mengetahui kepada siapa vaksin tersebut disuntikkan.

“Kembali kita bicara kepada sebuah sistem yang harus bisa meminimalisir resiko, apalagi ini menyangkut rakyat Indonesia. Maka dari itu, sejak awal, Biofarma melakukan barcode di sini (menunjukkan botol vaksin) bisa terlihat. Jadi misalkan tadi Raffi habis disuntik itu masuk ke barcode. Satu kotak ini ada barcodenya, nanti masuk ke cool chain yang dikirim ke daerah yang truk-truknya bisa kita lacak sudah sampai dimana, nomor mobilnya apa, dan ada kejadian apa,” ujar Erick Thohir sambil menunjukkan botol dan kotak vaksin.

Baca Juga: KPK Bentuk Satgas Khusus, Boyamin Saiman: Saya Yakin Harun Masiku Sudah Meninggal Dibunuh

Selain itu, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga sebelumnya juga diketahui telah membantah adanya chip dalam vaksin Covid-19.

Ia menjelaskan, barcode yang ada pada kemasan vaksin diperlukan agar vaksin dapat terdata dan tidak dipalsukan.

“Pasti yang menyebarkan ini hoaks ya, memelintir lah informasi, yang dimaksud Pak Erick Thohir itu adalah bahwa yang namanya barcode itu, vaksin itu, itu terdata supaya jangan ada barcode yang palsu. Vaksin yang satu ini punyanya si A gitu, jadi ketahuan langsung dia datanya. Jadi semuanya ada barcode-nya, jadi vaksin yang ini dipakai untuk yang ini,” jelas Arya.

Lebih lanjut, video Bill Gates yang digunakan dalam cuitan tersebut diketahui merupakan video yang direkam saat Bill Gates menyampaikan pesan di Global Policy Forum (GRF) yang diadakan oleh Alliance for Financial Inclusion di Kuala Lumpur, Malaysia pada 10-12 September 2013.

Baca Juga: HNW Sebut Ada Sabotase Dalam Upaya Anies Cegah Banjir, Ferdinand: ini Pencurian Kabel

Dalam video tersebut, Bill Gates menyebutkan bahwa salah satu inovasi seperti vaksin telah mengubah masa depan miliaran orang.

Ia juga sama sekali tidak menyinggung adanya chip di dalam vaksin.

Sementara itu, video terakhir yang digunakan dalam video kompilasi itu adalah video Jay Walker selaku CEO APIJECT yang diwawancarai pada 22 Mei 2020.

Dalam kesempatan tersebut, Jay Walker memaparkan bahwa projek yang sedang Ia jalani bertujuan untuk memastikan jutaan dosis vaksin siap disuntikkan pada akhir tahun 2020 di Amerika Serikat.

Baca Juga: Jokowi Sebut Aturan ‘Ruwet’ Jadi Sebab Defisit Negara, Said Didu: itu Pilihan Pemimpin

Selain itu, ia juga menjelaskan chip dengan nomor serial pada vaksin didesain layaknya barcode untuk mengetahui dosis yang tepat belum kadaluwarsa dan tidak ada informasi lain selain terkait dosis vaksin.

Dari berbagai fakta yang telah dijelaskan, cuitan unggahan akun Twitter sarang hamnida (@kharimakharima1) dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Turn Back Hoax


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah