Hoaks atau Fakta: Uang Resmi Pecahan 100 Rupiah Tahun 1954 Memuat Tulisan Arab

24 Juni 2020, 13:57 WIB
ILUSTRASI uang.* /DOK. PR/

 

PR TASIKMALAYA – Tengah beredar di media sosial Facebook sebuah gambar nampak uang resmi Indonesia pecahan 100 rupiah.

Dalam gambar tersebut terdapat klaim adanya tulisan Arab di bagian tampak depan uang.

Diketahui uang yang berangka tahun 1954 dan dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) itu, memuat gambar Presiden RI pertama, Soekarno.

Unggahan yang beredar itu disebarluaskan oleh pemilik akun Anwar Harum Maru pada 17 Juni 2020 lengkap dengan sebuah narasi.

Baca Juga: Dipicu Pemulihan Ekonomi Global, Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari ini Dibuka Menguat

"Inilah wajah uang kertas kita tahun 1954...Renungkanlah!" Hingga artikel ini dimuat, unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 200 kali.

Setelah melalui penelusuran tim PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari berbagai sumber, ditemukan dokumen “Sejarah Bank Indonesia: Sistem Pembayaran Periode 1953-1959” yang diterbitkan oleh BI.

DISINFORMASI Uang Resmi Pecahan 100 Rupiah pada 1954 Memuat Tulisan Arab.*

Diketahui bahwa uang pecahan 100 rupiah yang memuat tulisan Arab itu bukan uang resmi yang dikeluarkan oleh BI maupun pemerintah pada 1954 sebagai alat transaksi.

Baca Juga: Tengah Lakukan Misi Perdamaian Dunia, Anggota Pasukan Indonesia Tewas di Kongo

Ketika itu, uang memang diedarkan melalui dua institusi, yakni pemerintah dalam hal ini Menteri Keuangan dan BI. 

BI mengeluarkan uang kertas pecahan 5 rupiah ke atas. Sementara pemerintah, mengacu pada Undang-Undang Mata Uang 1951, mengedarkan uang logam dan uang kertas pecahan 1 rupiah dan 2,5 rupiah.

Uang kertas pertama yang dikeluarkan oleh BI adalah uang kertas berangka tahun 1952 yang terdiri dari tujuh pecahan, yaitu 5 rupiah, 10 rupiah, 25 rupiah, 50 rupiah, 100 rupiah, 500 rupiah, dan 1.000 rupiah. Pengedarannya bertahap yang dimulai sejak 2 Juli 1953.

Baca Juga: Rilis Dokumenter Terkait Muslim Uighur, Tiongkok Gambarkan Kebrutalan Teroris Xinjiang

Pada 1953-1959, BI pun mengeluarkan beberapa seri uang kertas. Pertama, Seri Pahlawan dan Kebudayaan yang berangka tahun 1952.

Kedua, Seri Hewan yang tidak mencantumkan angka tahun yang diedarkan pada 1958, 1959, dan 1962.

Ketiga, Seri Pekerja Tangan yang berangka tahun 1958, kecuali pecahan 5 rupiah yang tidak mencantumkan angka tahun dan pecahan 10 ribu rupiah yang berangka tahun 1964.

Baca Juga: Berangkat dari Kritik, Cerita Lengkap Totalitas Dahlan Iskan Dukung Persebaya

Uang berangka tahun 1954 hanya diterbitkan oleh pemerintah, namun tidak ada yang bergambar Soekarno dan tidak memuat tulisan Arab.

Pada 1954, pemerintah hanya menerbitkan Seri Suku Bangsa dengan menyertakan tanda tangan Menteri Keuangan Ong Eng Die.

Uang kertas Seri Soekarno memang pernah diterbitkan, yakni oleh BI dengan angka tahun 1960. Hal ini tercantum dalam dokumen Sejarah Sistem Pembayaran Periode 1959-1966 oleh BI.

Baca Juga: Puluhan Wisatawan di Puncak Bogor Reaktif Covid-19, Pemerintah Imbau Warga Tahan Diri Tak Berlibur

Seperti ditegaskan dalam akun resmi Kominfo, faktanya uang berangka pada tahun 1954 yang bergambar Presiden Soekarno dan memuat tulisan Arab dalam foto di atas bukan uang resmi yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah yang dikeluarkan Pemerintah.

Melainkan uang tersebut diterbitkan oleh Pemerintah bergambar Seri Suku Bangsa. Uang Seri Soekarno memang pernah diterbitkan oleh pemerintah pada 1960, 1961, dan 1964, namun tidak memuat tulisan Arab.

Uang Seri Soekarno yang memuat tulisan Arab hanyalah uang souvenir yang bisa diperjualbelikan secara bebas.

Baca Juga: Tak Main-Main, Gojek akan Berikan Benefit yang Cukup Fantastis pada 430 Karyawan yang Di-PHK

Dengan demikian informasi tersebut masuk ke dalam kategori konten hoaks.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler