PR TASIKMALAYA – Beredar foto yang disebut-sebut sebagai anak Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz tanpa mengenakan hijab.
Foto tersebut tengah beredar di media sosial Facebook. Kemudian diberi narasi “Putri Raja Salman tanpa Hijap takseorangpun yg berani mengatakan Dia jauh dari Islam”.
Setelah ditelusuri foto yang diklaim sebagai putri Raja Salman tersebut tidak benar.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari berbagai sumber, Foto perempuan tidak berhijab itu merupakan putri Ameerah binti Aidan bin Nayef Al-Tawee, mantan istri Pangeran Alwaleed Bin Talal.
Baca Juga: Sebut Penegak Hukum Tak Paham Aturan, Novel Baswedan: Mahasiswa Hukum Ada yang Berkenan Mengajari?
Dan diketahui beliau adalah keponakan mantan Raja Arab Saudi.
Kemudian dilakukan penelusuran lebih lanjut, ternyata foto yang disebut-sebut sebagai putri Raja Salman adalah tidak benar.
Foto tersebut pernah muncul dalam artikel sebuah media daring berjudul "Beginilah Putri-putri Kerajaan Saudi, Suka Beramal, Ikon Fesyen Dunia Hingga Belanja Rp 200 M Sehari" pada 3 Maret 2017.
Baca Juga: Pelaku Kasus Novel Baswedan Dituntut 1 Tahun Penjara, JPU: Mereka Telah Mengabdi Selama 10 Tahun
Dalam artikel tersebut, dijelaskan bahwa nama perempuan dalam foto yakni Putri Ameerah binti Aidan bin Nayef Al-Taweel Al-Otaibi. Dia dibesarkan ibu dan kakek-neneknya di Riyadh.
Kemudian ia menikah dengan Pangeran Alwaleed Bin Talal, keponakan mantan Raja Arab Saudi, sekaligus saudara tiri Raja Arab Saudi saat ini Salman bin Abdulaziz al-Saud, almarhum Abdullah bin Abdulaziz Al Saud.
Namun ternyata diketahui keduanya bercerai pada tahun 2013. Dengan demikian Foto yang disebut sebagai putri Raja Salman yang tersebar di media sosial Facebook adalah tidak benar.
Baca Juga: Kalah dalam Perebutan Brand Produk, Ruben Onsu Disebut Harus Hapus nama 'Bensu' dalam Usahanya
Fakta telah menyebutkan bahwa foto itu adalah Putri Ameerah binti Aidan bin Nayef Al-Taweel, mantan isteri Pangeran Alwaleed Bin Talal, keponakan mantan Raja Arab Saudi.
Informasi tersebut termasuk ke dalam konten yang meyesatkan dan dapat menimbulkan salah paham dalam penafsirannya.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang didapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.***