Terlalu Protektif, Hasil Penelitian Sebut Kepribadian Seseorang Berubah Saat Jatuh Cinta

- 21 April 2020, 10:00 WIB
Ilustrasi pasangan.
Ilustrasi pasangan. /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT - Jatuh cinta membuat kita tersenyum tanpa alasan. Cinta membuat kita semangat bangun dari tempat tidur, lalu menyapa si dia pagi hari.

Cinta banyak mengubah hidup kita, dari yang sendiri menjadi sepasang. Dari yang merana menjadi bahagia, dan yang tidak berkisah menjadi berkasih.

Baca Juga: Napi Aslimiasi Covid-19 Berulah Lagi, Yasonna Laoly: Kembalikan Lagi ke Lapas!

Terlepas dari semua itu, yang terpenting segala hal baru yang hadir tentang cinta mudah-mudahan membawa dampak positif untuk kebahagiaan kedepannya

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Your Tango, sebuah penelitian menunjukkan dampak luar biasa cinta terhadap kita semua.

Baca Juga: Jangan Cemas, Yuk Lakukan 6 Cara Efektif untuk Hilangkan Pusing karena Vertigo

Kombinasi antara bahagia dan cemas

Anda mungkin bertanya bagaimana mungkin merasa bahagia dan cemas pada saat yang bersamaan. Tapi ketika jatuh cinta, bukan tidak mungkin semua perasaan bercampur aduk sekaligus.

Menurut sebuah penelitian, seseorang bisa merasa bahagia ketika sedang jatuh cinta, tetapi mereka juga bisa merasa cemas.

Baca Juga: Imbas Pembunuhan Jurnalis Kashoggi, Perang Dingin Turki dan Arab Saudi Makin Memburuk

Kecanduan

Jika Anda pernah mengkategorikan cinta sebagai kecanduan yang tidak bisa Anda hindari, menurut para peneliti, Anda mungkin benar.

Ini melepaskan perasaan baik, mirip dengan kecanduan lain yang merayap ke dalam kehidupan kita.

Baca Juga: Wujud Kebahagiaan, Berikut 6 Zodiak yang Paling Suka Menyendiri

Mengambil lebih banyak risiko

Tidak masalah jika orang yang Anda cintai berada dua pintu jauhnya atau dua negara jauhnya. 'Kecanduan' yang kita rasakan karena cinta membuat kita lebih terdorong untuk mengambil risiko untuk sampai ke orang itu. Sekarang Anda tahu arti dari "Saya akan melakukan apa saja untuk cinta."

Terlalu protektif

Sebuah penelitian dari Florida State University menemukan bahwa cinta dapat membuat seseorang terlalu protektif terhadap pasangannya. Anda ingin pasangan Anda selalu aman dan sehat, jadi ini masuk akal.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, 21 April 2020: Culamega dan Cipedes Waspada Hujan Ringan

Tidak bisa fokus

Jika pikiran Anda mulai menari berputar-putar dan bahkan berfokus pada sesuatu yang biasa membuat Anda gila, salahkanlah pada cinta. 

Jatuh cinta mengganggu kemampuan otak Anda untuk tetap pada tugas, menurut sebuah studi dari University of Maryland.

Baca Juga: Jumlah Kasus Virus Corona Terus Meningkat, Pemkot Tasikmalaya Kaji Rencana PSBB

Percaya diri

Sederhananya: Cinta membantu kita  mengatasi hidup dengan lebih percaya diri , bukannya langsung melihat hal-hal yang pesimistis.

Pemikiran jadi stabil

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Personality menilai bagaimana cinta memiliki efek jangka panjang pada kepribadian. Mereka menemukan bahwa pemikiran negatif dapat tidak dipelajari.

Baca Juga: Belasan Warga Tasikmalaya Diamankan karena Adu Muncang, Sepuluh Jadi Tersangka

Setelah mempelajari orang-orang yang dianggap neurotik, depresi atau cemas, para peneliti menemukan bahwa mereka menjadi lebih stabil dalam hubungan cinta.

Lebih pintar

Otakmu tentang cinta adalah otak yang cerdas. Menjadi jungkir balik memicu pusat dopamin otak, yang meningkatkan keterampilan kognitif dan motorik.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Your Tango


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x