Faktanya, jika ada gangguan besar yang dilaporkan di tempat pemungutan suara, maka kelompok kebebasan sipil dan penegak hukum akan berada dalam siaga tinggi untuk ikut campur tangan dengan pemilih.
Selain itu, akun lain yang juga ditangguhkan oleh Twitter adalah FJNewsReporter, Crisis_Intel dan Faytuks.
Baca Juga: Rayakan Hari Pahlawan, Jokowi akan Anugerahi Raden Said Soekanto sebagai Sosok Berjasa di Tanah Air
Facebook juga menangguhkan beberapa laman berbasis di AS yakni, SV News dan FJ News, dengan alasan perilaku tidak autentik. Halaman SV News sendiri memiliki lebih dari 20.000 pengikut.
Beberapa akun yang ditangguhkan tersebut dibaca oleh media di Rusia, yang dituduh ikut campur dalam pemilu 2016.
Baik SVNewsAlerts maupun Faytuks, keduanya memiliki sekitar 11.000 pengikut. Tweet mereka telah disoroti puluhan kali di Sputnik dan RT yang dikendalikan negara.
Baca Juga: KPK Temukan Penyelewangan Bansos untuk Kepentingan Pilkada, Mendagri Beri Peringatan
FBI dan jaksa agung New York mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki serentetan panggilan otomatis dan misterius yang mendesak orang untuk tetap tinggal di rumah, yang juga dilaporkan di beberapa negara lainnya.
Twitter juga menambahkan label pengecekan fakta ke beberapa tweet dari akun @PhillyGOP, yang termasuk di antara mereka yang menggunakan tagar #StopTheSteal.
Menurut perusahaan intelijen media Zignal Labs, tagar #StopTheSteal melonjak menjadi lebih dari 2.000 orang menyebutnya dalam waktu 15 menit di pagi hari.