Sampah Digital: Dampak Lingkungan yang Terlupakan dalam Era Teknologi

- 10 Oktober 2023, 19:13 WIB
Ilustrasi - Mengenal istilah sampah digital.
Ilustrasi - Mengenal istilah sampah digital. /Pixabay/ gabrielle_cc

PR TASIKMALAYA - Dalam diskusi masalah lingkungan, kita sering kali fokus pada sampah fisik seperti plastik, tetapi ada satu masalah yang semakin mendapat perhatian, yaitu "sampah digital."

Sampah digital adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tumpukan besar data dan file yang kita hasilkan dan simpan dalam komputasi awan atau cloud computing.

Masalahnya, sampah digital ini memiliki dampak negatif pada lingkungan dalam bentuk jejak karbon digital.

Namun sampah digital ini juga bisa dibersihkan layaknya sampah plastik dan sampah-sampah yang lainnya, ada beberapa cara untuk membersihkannya.

Baca Juga: Enggak Perlu Ribet, Yuk Terapkan Tips Ini Biar Tetap Nyaman Meskipun Beraktivitas di Cuaca Panas

Selain itu, kita lebih baik mengetahui dampak dari sampah digital terlebih dahulu, agar bisa tahu dampak negatif apa yang ditimbulkan oleh sampah digital ini.

Inilah beberapa informasi yang perlu kita ketahui tentang jejak karbon digital, mulai dari dampak hingga cara mengatasi masalah tersebut, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Instagram @kominfo_pemkot_tsm.

Baca Juga: Diperkirakan Tayang dalam Waktu Dekat, Netflix Rilis Teaser Sweet Home 2

1. Kontribusi Indonesia terhadap emisi global

Indonesia memiliki sekitar 83,7 juta pengguna internet, yang secara bersama-sama menyumbang sekitar 3,7 persen dari total emisi global. Angka ini mencerminkan kontribusi besar jejak karbon digital dari pengguna internet di negara ini.

2. Dampak email

Email, alat komunikasi yang sangat umum digunakan, ternyata juga memiliki dampak jejak karbon. Secara rata-rata, pengiriman satu email menghasilkan sekitar 4 gram CO2e (karbon dioksida setara), dan angka ini meningkat ketika email memiliki lampiran, mencapai sekitar 50 gram CO2e.

Baca Juga: Jadi Incaran Pencuri, Potret Meriam Bottot Bekas Penjajahan Belanda di Tapanuli

Oleh karena itu, membersihkan kotak masuk email dan menghindari lampiran yang tidak diperlukan dapat membantu mengurangi jejak karbon digital.

3. Dampak video online

Aktivitas menonton video online, yang kita nikmati sehari-hari, ternyata juga berkontribusi pada jejak karbon digital. Video online dapat menyumbang sekitar 1 persen dari total emisi karbon global.

Angka ini menyoroti besarnya dampak yang terkait dengan kebiasaan menonton video secara online.

Baca Juga: Tes Psikologi Edisi Oktober 2023: Mana Istana Paling Indah? Cek Bagaimana Mindset Kamu dalam Bentuk Karakter

Tentu saja, kita bisa melakukan langkah-langkah untuk mengurangi dampak sampah digital dan jejak karbonnya. Berikut adalah beberapa cara praktis yang dapat kita terapkan:

1. Membersihkan kotak masuk email

Langkah awal yang dapat diambil adalah membersihkan kotak masuk email. Hapus email yang sudah dibaca, kosongkan folder spam, dan berhenti berlangganan newsletter yang tidak relevan.

Dengan melakukan ini, kita tidak hanya mengurangi jejak karbon digital, tetapi juga menjaga kelancaran kotak masuk kita.

Baca Juga: Enggak Perlu Ribet, Yuk Terapkan Tips Ini Biar Tetap Nyaman Meskipun Beraktivitas di Cuaca Panas

2. Manajemen data pribadi

Selain email, kita juga bisa mengelola data pribadi kita dengan lebih bijak. Seleksi dan hapus foto, video, riwayat penelusuran internet, dan dokumen yang sudah tidak diperlukan lagi. Ini akan membantu menghemat ruang penyimpanan dan mengurangi dampak lingkungan.

3. Gunakan penyimpanan eksternal

Jika kita perlu menyimpan file dalam jumlah besar, pertimbangkan untuk menggunakan perangkat penyimpanan eksternal seperti kartu memori atau hard disk eksternal.

Baca Juga: Luncurkan Album Baru, Jungkook BTS Siapkan Konser 'GOLDEN' Live On Stage untuk ARMY

Ini adalah alternatif yang dapat membantu mengurangi ketergantungan pada penyimpanan cloud yang berkontribusi pada jejak karbon digital.

Sampah digital dan jejak karbon digital adalah masalah nyata yang memerlukan kesadaran dan tindakan. Dengan langkah-langkah sederhana seperti membersihkan email dan mengelola data dengan bijak.

Kita dapat berperan dalam mengurangi dampak negatifnya pada lingkungan. Mari bersama-sama menjaga lingkungan digital kita agar tetap bersih dan berkelanjutan.***


 

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Instagram @kominfo_pemkot_tsm


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah