“Dengan cara yang naif, tidak dewasa, dan kekanak-kanakan, dia pikir dia bisa melakukan sesuatu, dia bisa membuat gangguan pada dirinya sendiri dengan menargetkan orang-orang di Amerika dan itu akan membuat mereka mengubah kebijakan AS sebagai hasil dari apa yang dia lakukan dari kamar tidurnya," kata Harbage.
Baca Juga: Kecam Terbitan Ulang Karikatur Nabi, Pakistan: Sikap Singgung Miliaran Muslim Dunia Tak Dibenarkan
Harbage menyebut jika Gamble divonis atas delapan tuduhan dan komputer miliknya disita sebab ia sering membeberkan hasil peretasan di akun Twitter pribadinya.
“Ketika anggota keluarga dibawa ke dalamnya, dia tidak memikirkan akibatnya. Pemikirannya sepertinya: 'Saya ingin menarik perhatian pemerintah AS dan melibatkan keluarga adalah cara yang akan lebih menarik perhatian," tutup Harbage.***