Sementara itu, Facebook yang memiliki jaringan berbagi foto dan video dari Instagram juga menghapus video kampanye Trump karena adanya laporan hak cipta dari Digital Millennium Copyright Act.
Baca Juga: Masih Menjadi Misteri, Mantan Kepala Intelijen Inggris: Corona Buatan Manusia dan Bocor dari Lab
"Organisasi yang menggunakan seni asli yang dibagikan di Instagram diharapkan memiliki hak untuk melakukannya," kata Facebook dalam sebuah pernyataan.
Video berdurasi 45 menit dan diunggah ulang oleh Trump ke Twitter selama tiga menit juga diunggahnya ke saluran YouTube yang telah ditonton 1,4 juta penayangan.
Baca Juga: Jalin Hubungan Lebih Erat, Inggris Siap Menjadi Mitra Dialog ASEAN
Twitter lebih mengawasi ketat sejumlah cuitan atau unggahan dalam aplikasinya, hal itu sejak cuitan Trump dilabeli pemeriksa fakta karena diklaim sebuah penipuan.
Setelah cuitan Trump dianggap berita bohong, ia akan memperkenalkan undang-undang yang bisa membatalkan dan melemahkan perusahaan media sosial atas pertanggungjawaban konten yang diunggah pengguna.***