Badan Penerbangan AS Peringatkan Potensi Gangguan Akibat Teknologi 5G, Ini Sebabnya

- 3 November 2021, 13:35 WIB
Ilustrasi. Berikut penyebab badan penerbangan AS memperingatkan secara dini terhadap potensi adanya gangguan akibat teknologi 5G.
Ilustrasi. Berikut penyebab badan penerbangan AS memperingatkan secara dini terhadap potensi adanya gangguan akibat teknologi 5G. /Pixabay/lars_nissen



PR TASIKMALAYA - Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) mengeluarkan sebuah informasi khusus kepada produsen, operator, dan pilot terkait teknologi 5G.

FAA memperingatkan bahwa pencegahan diperlukan untuk mengatasi potensi gangguan pada elektronik pesawat sensitif yang disebabkan oleh penggunaan teknologi telekomunikasi 5G.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari NDTV, FAA telah berdiskusi dengan Komisi Komunikasi Federal tentang masalah keamanan udaranya atas rencana untuk mulai menggunakan beberapa spektrum tambahan untuk jaringan nirkabel teknologi 5G mulai 5 Desember.

Baca Juga: 3 Zodiak Ini Hubungan Cintanya Meningkat Mulai 3 November 2021, dari Sagitarius hingga Gemini

FAA mengatakan pada Selasa, 2 November 2021 bahwa operator harus siap dengan kemungkinan bahwa gangguan dari pemancar 5G dan teknologi lainnya dapat menyebabkan peralatan keselamatan tertentu tidak berfungsi.

Hal tersebut mengharuskan mereka untuk mengambil tindakan mitigasi yang dapat mempengaruhi penerbangan.

Buletin tersebut menngatakan belum ada laporan yang terbukti tentang bahaya operasi broadband nirkabel secara internasional.

Baca Juga: Melanie Subono Tulis Wasiat Sebelum Operasi Tumor Perut: Kalau Nggak Bangun Lagi...

Ini juga merekomendasikan pilot untuk mengingatkan penumpang bahwa semua perangkat elektronik portabel yang dilengkapi dengan jaringan 5G harus dimatikan atau dialihkan ke mode pesawat selama penerbangan.

FAA memperingatkan potensi degradasi kemampuan sistem keselamatan dan peralatan lain yang bergantung pada altimeter radio, terutama selama penerbangan pada ketinggian rendah.

Lebih lanjut, FAA mengatakan produsen peralatan juga harus melanjutkan pengujian mereka untuk menentukan kerentanan altimeter radio tertentu terhadap interferensi 5G.

Baca Juga: 3 Zodiak Ini Ketakutan Cintanya Menjadi Kenyataan Mulai 3 November 2021, Salah Satunya Cancer

Produsen peralatan juga harus mengeksplorasi perubahan desain yang dapat mengurangi efek interferensi.

Industri penerbangan telah menyuarakan kekhawatiran tentang rencana penggunaan spektrum C-Band selama lebih dari setahun.

Operator jaringan diharapkan mulai menggunakan spektrum mulai 5 Desember mulai di 46 pasar.

Baca Juga: Cek Ramalan Zodiak Karier Hari Ini, 3 November 2021: Aries, Taurus, dan Gemini Rasional dan Tujuan Baru

Wakil Administrator FAA Bradley Mims dalam sebuah surat yang pertama kali dilaporkan oleh Reuters pada hari Jumat mengatakan bahwa badan tersebut memiliki kekhawatiran mendalam tentang dampak potensial terhadap keselamatan penerbangan.

Dampak potensial tersebut dihasilkan dari gangguan pada kinerja altimeter radar dari operasi jaringan 5G di pita C.

Komisi Komunikasi Federal (FCC) mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus bekerja dengan mitra federalnya.

Baca Juga: Daisy Ex MOMOLAND Anggap Eksploitasi Budaya Masalah Besar Dalam Dunia K-Pop, Ini Alasannya

Tentunaya kerja sama itu untuk secara bersama menjaga keselamatan udara dan memajukan penyebaran teknologi baru.

Sektor kedirgantaraan dan penerbangan bertemu dengan FCC pada bulan Agustus, memperingatkan bahwa tanpa perubahan gangguan besar untuk penggunaan Sistem Ruang Udara Nasional dapat diharapkan dari peluncuran 5G dan menambahkan FAA akan dipaksa untuk secara drastis mengurangi kapasitas operasional penerbangan.

Kelompok perdagangan nirkabel CTIA mengatakan pada hari Jumat jaringan 5G dapat dengan aman menggunakan spektrum C-band.

Penggunaan tersebut tanpa menyebabkan gangguan berbahaya pada peralatan penerbangan,dan mengutip banyak jaringan 5G aktif menggunakan pita spektrum ini di 40 negara.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah