Peringatan! Jangan Tertipu dengan Deepfake Kecerdasan Buatan yang Berbahaya, Berikut Penjelasan Lengkapnya

- 8 Maret 2021, 05:40 WIB
Ilustrasi Deepfake. Sebaiknya hati-hati dengan deepfake kecerdasan buatan yang berbahaya, simak penjelasan lengkapnya.*
Ilustrasi Deepfake. Sebaiknya hati-hati dengan deepfake kecerdasan buatan yang berbahaya, simak penjelasan lengkapnya.* /pixabay.com/ Comfreak

PR TASIKMALAYA – Dunia digital semakin canggih, semakin nyata dan semakin berbahaya salah satunya deepfake yang perlu diwaspadai masyarakat.

Salah satu kecanggihan yang berpotensi buruk untuk dunia digital ialah kecerdacaan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yakni rekayasa audio visual atau deepfake.

Alasan masyarakat untuk hati-hati dan jangan sampai tertipu oleh kecerdasan buatan dari deepfake karena digunakan untuk memalsukan gambar dan video.

Baca Juga: SBY Sebut Moeldoko ‘Tega’, Tifatul Sembiring: Ironis, Pengkhianat Bukan Musuh, Tapi Teman yang Kau Percaya

Peringatan ini disampaikan Jabar Saber Hoaks dalam unggahan instagram @jabarsaberhoaks pada Sabtu, 6 Maret 2021

Deepfake, sebuah kecerdasan buatan yang keren tapi mengerikan,” tulis Jabar Saber Hoaks seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Instagram @jabarsaberhoaks.

Jabar Saber hoaks menjelaskan alasan deepfake mengerikan dan berbahaya jika disalah gunakan.

Baca Juga: Presiden Filipina Bersedia Dipenjara Asal Seluruh Kaum Komunis Terbunuh, Rodrigo Duterte: Lupakan HAM

“Kenapa kok mengerikan? Karena teknologi ini bahaya banget, bisa digunakan orang-orang tidak bertanggung jawab untuk membuat hoaks,” tambahnya.

Deepfake merupakan rekayasa audio visual yang dibuat oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang dapat digunakan untuk memalsukan video dan gambar.

Berikut alasan deepfake berbahaya:

Baca Juga: Sebut Parpol Dan Negara Sibuk Sendiri, Fahri Hamzah: Rakyat Bertanya, Kami Diurus Siapa?

Baca Juga: Sebut Semua Keputusan Soal KLB Demokrat di Tangan Presiden, Jansen Sitindaon: Jika Didukung, SK Kumham Keluar

Baca Juga: Sebut Partai Politik Banyak yang Sibuk Sendiri, Fahri Hamzah: Kasus Demokrat Harus Jadi Momentum Evaluasi

Pertama, teknologi yang berpotensi untuk mengecoh suatu hal yang sebenarnya salah, namun terlihat seperti benar.

Kedua, dilakukan untuk menjelkkan serta menjatuhkan kredibilitas seseorang

Ketiga, berpotensi menyebarkan informasi palsu atau hoaks.

Baca Juga: Analogikan Politik di Era Digital dengan Manajemen Pemasaran, Henry Subiakto: Parpol Harus Tahu Prilaku Pasar

Baca Juga: Sesalkan Pernyataan Mahfud MD Soal KLB Demokrat, Hinca Pandjaitan: Akrobat Semacam ini Menakutkan bagi Rakyat

Baca Juga: Beri Pertanyaan Menohok untuk Annisa Pohan, Teddy Gusnaidi: Jangan-Jangan Tak Tahu Apa Konstitusi

Cara mendeteksi deepfake memang cukup sulit, tapi deepfake tetap bisa dideteksi dengan keahlian memperhatikan frame video secara detail, dan menganalisa ekspresi wajahnya.

Hal ini mengerikan dari deepfake juga biasanya digunakan untuk video porno seleberiti atau tokoh publik.

Korban deepfake diantaranya Scarlett Johansson, Gal Gadot, Katy Perry, Taylor Swift, Wamma Watson, hingga Daisy Ridley.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Jabar Saber Hoaks (@jabarsaberhoaks)

***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Instagram @jabarsaberhoaks


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x