Disebut Sebagai Bongkahan dari Komet Halley yang Melegenda, Meteor Orinoid Bisa Dilihat pada 21

21 Oktober 2021, 05:50 WIB
Ilustrasi - Hujan meteor Orionid dapat dilihat pada malam hari di tanggal 21 Oktober 2021 dan disebut sebagai bongkahan dari komet Halley. /Pixabay/OpenClipart-Vectors

PR TASIKMALAYA - Potongan komet Halley akan terbakar di langit malam ini, 21 Oktober 2021.

Dan potongan-potongan itu membentuk hujan meteor Orionid tahunan yang merupakan kesempatan besar untuk melihat beberapa bintang jatuh.

Dikutip Pikiran-Rakyat-Tasikmalaya.com dari The Sun, hujan meteor Orionid akan mencapai puncaknya sekitar 21 Oktober 2021, tetapi Anda mungkin dapat melihatnya pada beberapa malam sebelum atau sesudahnya.

Baca Juga: Semangati Tim RANS Cilegon FC hingga Janjikan Bonus Tambahan, Raffi Ahmad Histeris Saat Klub Bolanya Menang!

Cobalah melihat ke langit tepat setelah tengah malam pada tanggal 21 Oktober 2021.

Hujan meteor akan bersaing dengan kecerahan bulan purnama tahun ini, sehingga Anda mungkin juga akan melihat momen terbaik satu jam sebelum matahari terbit atau tepat tengah malam ini.

Anda dapat melihat sekitar 15 bintang jatuh per jam, jika Anda diberkati dengan langit yang cerah dan area yang memiliki polusi cahaya terbatas.

Baca Juga: Tak Ingin 2 Anak Bungsunya Ikuti Jejak Pangeran Andrew, Pangeran William dan Kate Middleton Rencanakan Ini

Kecepatan meteor di langit sekitar 148.000 mph, itu terjadi 60 mil di luar angkasa, ketika Bumi bergerak melalui awan ribuan batuan luar angkasa yang ditinggalkan oleh komet Halley yang terkenal itu.

Komet Halley dinamai oleh astronom Inggris, Edmond Halley yang meneliti laporan komet mendekati Bumi pada tahun 1531, 1607, dan 1682.

Dia menyimpulkan bahwa ketiga komet ini sebenarnya adalah komet yang sama, yang berulang kali kembali dan meramalkan komet tersebut akan datang lagi pada tahun 1758.

Baca Juga: Tanggapi Kasus Rachel Vennya yang Tak Melakukan Karantina, dr. Tirta: Membongkar...

Halley tidak hidup untuk melihat kembalinya komet, tetapi penemuannya menyebabkan komet tersebut dinamai menurut namanya.

Komet tersebut dikenal sebagai komet periodik, yang artinya memiliki siklus waktu orbit kurang dari 200 tahun.

Ia kembali ke sekitar Bumi setiap 75 tahun, sehingga memungkinkan manusia untuk melihatnya dua kali dalam hidup mereka.

Baca Juga: Popularitas Anjlok, Kim Seon Ho Dikabarkan Batal Perankan 3 Film Mendatang Setelah Skandalnya Mencuat

Terakhir kali di sini pada tahun 1986, dan diproyeksikan kembali pada tahun 2061.

Hujan meteor Orionid adalah fenomena ilmiah yang terjadi setiap bulan Oktober.

Kantor Meteorologi juga mengatakan, Orionid adalah sisa dari komet Halley dan pada puncaknya Anda bisa melihat hingga 20 bintang jatuh per jam.

Baca Juga: Ditolak Ria Ricis, Teuku Ryan Akui Nangis hingga Mengurung Diri di Kamar Mandi: Aku Nggak Sanggup...

Meteor Orionid diketahui bergerak dengan kecepatan sekitar 41 mil per detik dan dengan langit yang cerah dan gelap.

Anda akan memiliki peluang bagus untuk melihat jejaknya yang panjang dan persisten.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler