PT PAL dan BPPT RI Lakukan Kerjasama Luncurkan Indonesia Tsunami Early Warning System

27 Februari 2021, 12:20 WIB
PT PAL Indonesia melakukan pengembangan bernama sistem peringatan dini tsunami bernama Indonesia Tsunami Early Warning System (Ina-TEWS) /WEBSITE PT PAL

PR TASIKMALAYA - Melalui Divisi Produksi Bidang Rekayasa Umum, PT PAL berhasil membuat sistem peringatan dini tsunami.

PT PAL berhasil membuat Indonesia Tsunami Early Warning System atau Ina-TEWS yang berbentuk buoy.

Adanya pengalaman dalam pengembangan bangunan apung dan bertekanan menjadi kunci keberhasilan dalam membuat Ina-TEWS.

Baca Juga: Gubernur Sulsel Ditangkap KPK, Mustofa Nahrawardaya: Bosan, Partai Ini Mulu Diberita Korupsi!

Buoy merupakan alat terapung yang dapat mendeteksi gelombang tsunami yang disebabkan oleh gempa yang berada di bawah laut.

Buoy nantinya akan mengawasi serta akan mencatat terkait perubahan mengenai tingkat air laut yang ada di samudera

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari dokumen Pedoman Pelayanan Peringatan Dini Tsunami oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Ina-TEWS pertama kali diluncurkan pada bulan November 2008.

Baca Juga: Dicap Pengkhianat dan Dipecat dari Partai Demokrat, Marzuki Alie Singgung Nama SBY: Karma akan Diterima

Terdapat dua sistem pemantauan yang dimiliki oleh Ina-TEWS dalam medeteksi peringatan dini Tsunami. Sistem pemantauan yang pertama merupakan sistem pemantauan yang dilakukan di darat yang terdiri dari jaringan seismometer broadband dan GPS

Sistem pemantauan kedua merupakan sistem pemantauan yang dilakukan di laut atau sea monitoring systems yang terdiri atas buoy, tide gauge serta CCTV.

Sejumlah buoy tsunami telah dipasang di Indonesia dengan jumlah sembilan buoy buatan Indonesia, dua buoy dari Amerika, satu buoy dari Malaysia dan sembilan buoy yang merupakan sumbangan dari Jerman.

Baca Juga: KPK Tangkap Gubernur Sulawesi Selatan, Ferdinand Hutahaean: Jakarta Kapan Ya?

Buoy yang dipasang di Indonesia ditempatkan di beberapa titik di lautan Indonesia seperti di Laut Sumatra, Jawa, Flores, Maluku, dan Banda. Buoy tersebut dipasang agar dapat membantu BMKG dalam memberikan informasi mengenai peringatan dini tsunami.

Namun pada tahun 2012 sampai 2018, jaringan buoy tsunami ini sempat tidak berfungsi karena mengalami kerusakan dan hilang.

Desember 2019, pemerintah mengeluarkan Ina Buoy generasi baru yang telah dilengkapi dengan sensor pendeteksi tekanan air bawah laut.

Baca Juga: Partai Demokrat Pecat 7 Orang Penghianat, AHY Berikan Pesan Ini untuk Para Kader

Nantinya sensor yang berada di Ina Buoy akan dilaporkan melalui beberapa satelit yang dikirim ke BPPT dan BMKG dalam hitungan detik.

Empat Ina Buoy generasi baru dipasang di Pelabuhan Benoa (Bali), Pantai Selatan Jawa Timur, Pantai Selatan Jawa Tengah, dan Selat Sunda pada tahun 2019

Direncanakan sebanyak 20 Ina Buoy akan disiapkan oleh BPPT yang akan dipasang di sekitar Ambon, Sulawesi, dan Papua serta daerah yang berada di patahan megathrust yang rawan tsunami.

Baca Juga: Kerumunan Sambut Jokowi di NTT, Pakar Hukum Pidana: Tidak Bisa Menjadi Dalih Bebaskan Rizieq Shihab
Dengan menggunakan perangkat decision support system atau DSS, Ina-TEWS dapat mengolah informasi dari sistem pemantauan darat serta laut.

Decision support system atau DSS nantinya akan menentukan apakah terdapat risiko tsunami yang diakibatkan setelah gempa atau tidak. Setelah data yang dikirimkan telah diverifikasi maka peringatan dini tsunami bisa dikeluarkan.

BMKG dapat menerbitkan peringatan dini tsunami dalam kurun waktu lima menit setelah terjadi gempa bumi dengan Ina-TEWS.

Baca Juga: Tanggapi PSI yang Akan Gunakan Hak Interpelasi, Ahmad Riza Patria: Seharusnya Bisa Bijak Menggunakannya

Berita peringatan dini akan berisi mengenai tingkat ancaman tsunami untuk wilayah yang terdiri dari beberapa status seperti “Awas”, “Siaga”, hingga “Waspada”.

Untuk menjadi leader hilirisasi industri Ina TEWS, PT PAL Indonesia telah bekerja sama dan menjadi mitra dengan BPPT RI.

Hal tersebut akan sejalan berdasarkan Peraturan Presiden atau Perpres nomor 93 tahun 2019 tentang Penguatan dan Pengembangan Sistem Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami.

Sebagai wujud dari kemandirian bangsa serta kehandalan dalam mengelola serta memanfaatkan sistem informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami, kemitraan strategis tersebut terjalin antara PT PAL Indonesia dengan BPPT RI.

Editor: Tita Salsabila

Sumber: pal.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler