Kemenhub akan Terapkan Alat Pendeteksi Covid-19 untuk Moda Bis dan Kereta Api

- 25 Januari 2021, 13:08 WIB
GeNose C19 yang merupakan alat pendeteksi Covid-19 akan diterapkan pertama kali pada transposrtasi kereta api dan angkutan bus mulai 5 Februari 2021.
GeNose C19 yang merupakan alat pendeteksi Covid-19 akan diterapkan pertama kali pada transposrtasi kereta api dan angkutan bus mulai 5 Februari 2021. /Dok. Ristekbrin.go.id

PR TASIKMALAYA - Kementrian Perhubungan akan menerapkan alat pendeteksi atau screening virus corona bernama GeNose C-19.

Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan virus corona di area publik seperti stasiun dan terminal.

GeNose C19, akronim dari Gajah Mada Electric Nose Covid-19, merupakan alat pendeteksi Covid-19 karya para peneliti di Universitas Gajah Mada.

Baca Juga: Tambang Terbesar di Tiongkok Meledak, Puluhan Pekerja Terjebak Selama Dua Minggu

Selain itu, alat ini pun telah memperoleh izin edar dari dari Kementerian Kesehatan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, mengapa moda transportasi kereta api dan bus menjadi yang pertama memiliki alat pendeteksi ini.

Hal tersebut dikarenakan, harga tiket bus dan kereta api dalam rute tertentu lebih terjangkau dibanding biaya tes Rapid Antigen atau PCR test.

Baca Juga: Tanggapi SBY Jual Nasi Goreng, Roy Suryo: Kecerdasan Sindiran ke Pemerintah

"Karena kereta api ada jarak-jarak tertentu, katakan Jakarta-Bandung Rp 100 ribu," kata Menhub dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News, Minggu, 24 Januari 2021.

"Kalau mesti antigen Rp 100 ribu lagi itu kan mahal, apalagi tarif bus yang lebih murah lagi, ada yang cuma Rp 40-50 ribu," lanjutnya.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x