Tak hanya ke delapan mahasiswa itu saja, ada juga tiga belas mahasiswa Aceh lainnya yang berada di Kota Wuhan yang terjebak tak bisa keluar.
Baca Juga: Jual Pil Hexymer, Anggota Satpol PP Tasikmalaya Terancam Denda Rp 1 Miliar
Seperti diinformasikan sebelumnya, Pemerintah Kota Wuhan, Tiongkok memberlakukan kebijakan isolasi atau karantina sehingga warga terjebak dan tidak bisa keluar dan masuk ke kota tersebut akibat mewabahnya virus corona.
Alhudri mengatakan, perihal tiket kepulangan ke delapan mahasiswa tersebut, semuanya akan ditanggung oleh pihak pemerintah, namun hal itu masih tahap pembicaraan.
Ketua DPRA Teuku Irwan Djohan mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi Pemerintah Aceh yang merespon cepat dalam penanganan mahasiswa yang berada di Tiongkok.
Baca Juga: Google Ikut Terdampak Merebaknya Virus Corona, Karyawan Diminta Kerja di Rumah
Beliau mengatakan, Pemerintah Aceh telah menggelontorkan dana untuk uang sebanyak Rp 100 Juta untuk keperluan pemenuhan logistik bagi mahasiwa di Wuhan.
“Nantinya delapan orang lagi ini kita akan komunikasikan terus, kita cari data nanti. Kita lihat kondisi mereka, kita cari langkah secepatnya membantu Pemerintah Aceh juga untuk bisa memulangkan mereka ke Aceh.” ujar Irwan.
Kini, Pemerintah Aceh juga sudah membantu tiket kepulangan beberapa mahasiwa Aceh lain dari Tiongkok. Salah satunya, Muhammad Sahuddin, salah satu mahasiswa program doktor di Nanjing Normal University.***