Telah Diserang oleh Berbagai Pihak Soal Program POP, Nadiem Makarim Kini Sampaikan Permohonan Maaf

29 Juli 2020, 07:01 WIB
Menteri Pendidikan RI, Nadiem Makarim.* /

PR TASIKMALAYA - Baru-baru ini seperti diketahui, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) menyatakan mundur dari Program Organisasi Penggerak (POP) yang diluncurkan Kemendikbud.

Dalam hal ini, mereka menyatakan Bahwa program tersebut tidaklah jelas, sehngga membuat mereka harus mundur dari program tersebut.

Mereka mengkritik tidak jelasnya klasifikasi organisasi yang mendapatkan bantuan dana Program Organisasi Penggerak, serta kejanggalan dalam proses verifikasi.

Baca Juga: Dinilai Tak Becus Tangani Kasus Djoko Tjandra, Kepala BIN Dikecam untuk Dipecat dari Jabatan

Menanggapi persolanan ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim kemudian menyatakan permohonan maafnya.

Permohonan maaf ini ditujukan langsung pada Organisasi Islam NU, Muhammadiyah dan PGRI.

"Dengan penuh rendah hati, saya memohon maaf atas segala keprihatinan yang timbul," ujarn Nediem di Jakarta, Selasa 28 Juli 2020.

Baca Juga: Bertemu di Pemakanan Putranya, Seorang Nenek Janda 71 Tahun Menikahi Bocah Berusia 17 Tahun

Tak hanya itu, ia pun meminta bimbingan selama proses POP itu masih berlangsung.

"Berharap agar tokoh dan pimpinan NU, Muhammadiyah, dan PGRI bersedia untuk terus memberikan bimbingan dalam proses pelaksanaan program yang kami sadari betul masih belum sempurna," ujar Nadiem, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs RRI.

Setelah melalui proses evaluasi selama satu minggu, Nadiem dan jajarannya menyadari bahwa dukungan dari pihak lain sangatlah bermanfaat.

Baca Juga: Akui Tak Sepaham dengan Partainya, Politis Senior Amien Rais Sebut Dirinya Dipecat oleh Ketua PAN

Tanpa dukungan dari berbagai pihak, tujuannya menciptakan pendidikan berkualitas untuk penerus bangsa dinilai akan sulit tercapai.

"Kami di Kemendikbud siap mendengar, siap belajar," tutupnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler